WHO Sebut Obat Remdesivir Tidak Bermanfaat untuk Pasien Covid-19

WHO Sebut Obat Remdesivir Tidak Bermanfaat untuk Pasien Covid-19 (Foto : )

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyimpulkan bahwa obat remdesivir tidak memiliki manfaat dalam penyembuhan pasien Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyimpulkan bahwa, obat remdesivir hanya memberi sedikit dampak atau tidak berdampak sama sekali untuk pasien Covid-19. Usai pernyataan itu keluar, muncul perdebatan di kalangan para ilmuawan pada Jumat (16/10/2020).Gilead Sciences Inc. GIL.O, perusahaan AS yang mengembangkan obat remdesivir mengatakan bahwa kesimpulan WHO tidak sesuai dengan bukti penelitian lain yang memvalidasi manfaat klinis remdesivir untuk pasien Covid-19.“Kami prihatin data uji coba global ini belum melalalui tinjauan ketat yang diperlukan dan memungkinkan diskusi ilmiah yang konstruktif,” kata Gilead.Namun Richard Peto, ahli statistik independen yang disewa oleh WHO untuk memeriksa hasil uji coba remdesivir, menepis kritik Gilead.“Ini hasil yang dapat diandalkan, jangan biarkan siapa pun menyampaikan sebaliknya,” kata Peto kepada wartawan.Hasil uji coba yang diumumkan WHO pada Kamis (15/10/2020) adalah “pukulan” pada salah satu dari sedikit obat yang digunakan untuk mengobati orang dengan Covid-19.Dilansir dari Reuters , Jumat (16/10/2020), WHO mengatakan remdesivir tampaknya hanya memiliki sedikit atau sama sekali tidak ada efek untuk membantu psien dengan penyakit pernafasan bertahan hidup. Percobaan WHO melibatkan 11.266 pasien dewasa di lebih dari 30 negara.Dari hasil penelitian tersebut, WHO mengalihkan pengobatan untuk Covid-19 dari antivirus seperti remsidivir ke antibodi monoclonal baru. Selain remdesivir, Trump menerima infeksi antibodi monoclonal eksperimental REGN.O Regeneron.Namun perusahaan AS lainnya, Eli Lilly dan Co LLY.N, mengatakan pada Selasa (13/10/2020) bahwa uji coba pengobatan antibodi Covid-19 telah dihentikan sementara waktu karena masalah keamanan.Remdesivir adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi virus ebola dan Marburg. Gilead mengatakan, uji coba remdesivir dalam skala kecil menunjukkan pengobatan itu membantu pasien Covid-19 pulih cepat dan membantu mengurangi risiko kematian.Sementara Peto yang seorang profesor emeritus Universitas Oxford, mengatakan bahwa remdesivir membuat pasien Covid-19 tetap hidup hanya sebuah kebetulan.