Kementerian Kesehatan RI menyebut ada tiga jalur penyediaan vaksin Covid-19 di negeri ini. Lalu jalur mana yang tercepat? Kementerian Kesehatan dalam siaran pers Jumat (16/10/2020) menyebut ada tiga jalur penyediaan vaksin di Indonesia.Jalur pertama adalah pembelian vaksin dari China dan Inggris. Jalur kedua pasokan vaksin dari organisasi internasional dan jalur terakhir adalah produksi vaksin Merah Putih di dalam negeri.Untuk jalur pertama, lintas kementerian sudah berupaya mendapat pasokan vaksin dari produsen vaksin Sinovac dan Sinopharm di China serta AstraZeneca di Inggris.Sementara untuk jalur kedua, pemerintah menggandeng organisasi internasional, seperti Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) dan Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).Sedangkan jalur terakhir adalah produksi vaksin Merah Putih di dalam negeri. Namun menurut Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, vaksin Merah Putih diperkirakna baru akan siap pada awal 2022."Sambil menunggu vaksin Merah Putih yang diperkirakan baru akan siap pada awal 2022, kita memanfaatkan kerjasama dengan China dan Inggris."Karena vaksin ini perlu dua kali suntik, maka kita perlu atur prioritas pemberian vaksin. Kita prioritaskan dahulu pada tenaga kesehatan garda terdepan," kata Terawan.Pemerintah menargetkan, pasokan vaksin dari China dan Inggris dapat memasok minimal 70 persen dari kebutuhan vaksin Indonesia.Sementara vaksin dari CEPI dan GAVI dapat memenuhi 20 persen penyediaan vaksin. Sedangkan sisanya dapat dipenuhi oleh vaksin Merah Putih.Diproyeksikan, jalur pertama penyediaan vaksin adalah yang tercepat. Ini karena pada November bulan depan akan ada 15 juta vaksin impor yang sudah datang ke Indonesia dari China.Sedangkan vaksin dari AstraZeneca baru akan tiba ke Indonesia secara bertahap pada semester pertama 2021. Antara
Baca juga
- WHO: Orang muda dan sehat mungkin harus tunggu vaksin hingga 2022
- Mengenal AstraZeneca, pemasok 100 juta vaksin Covid-19 ke Indonesia