Copet Berjimat Tali Pocong Modus Epilepsi Dipukuli Warga

Copet Berjimat Tali Pocong Modus Epilepsi Dipukuli Warga (Foto : )

Tali Pocong dijadikan jimat, dipercaya mampu mengaburkan indera pengelihatan dan memberikan keberuntungan. Modus epilepsi menjadi alih-alih aksi pencopetan. Alhasil, tetap saja jadi bulan-bulanan massa. Empat anggota kawanan copet babak belur.  Menolong orang itu baik, namun mesti tetap waspada. Jangan mudah terkecoh. Jangan pula lengah pada suatu kejadian. Peristiwa ini terjadi dalam angkutan umum di Depok, Jawa Barat. Empat anggota kawanan pencopetan punya modus unik. Satu orang berpura-pura sakit ayan atau epilepsi. Sedangkan lainnya menjarah barang milik korban yang lengah. [caption id="attachment_387333" align="alignnone" width="900"] Foto: Mely Kasna | ANTV[/caption] Bermodal jimat susuk kijang dan tali pocong, mereka, kawanan pencopet itu, merasa sakti mandraguna, mampu mengecoh korban dan selalu beruntung.  Ceritanya begini, mereka duduk berpencar dalam satu mobil angkutan kota. Setelah menentukan target korban, salah seorang pelaku berpura-pura sakit epilepsi. Ketika korban terkejut dan hendak menolong atau lengah, pelaku lainnya langsung merogoh tas korban, mengambil barang-barang berharga. [caption id="attachment_387334" align="alignnone" width="900"] Foto: Mely Kasna | ANTV[/caption] Saat itu, aksi mereka kepergok sopir angkot. Alhasil, mereka menjadi bulan-bulanan warga. Dipukuli hingga babak belur. Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok turun tangan. Para pelaku berjumlah empat orang dibawa ke Mapolres Depok. Digeledah. Ditemukanlah jimat kertas susuk kijang dan tali pocong. Untuk apa? Pelaku mengaku sebagai pelindung dan keberuntungan. Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Wadi Sabani mengatakan para pelaku selalu beraksi lebih dari dua orang di dalam angkutan umum. Warga diminta selalu waspada dan tidak boleh lengah. Mely Kasna | Depok, Jawa Barat