setkab.go.id, Direktur Kawasan Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Witjaksono Adji mengemukakan, Presiden Jokowi akan terbang ke Sochi, Rusia, pada 18 Mei, setelah berkunjung ke Korsel. “Presiden akan langsung bertemu bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin,” kata Witjaksono di Jakarta, Kamis (12/5).[caption id="attachment_386939" align="alignnone" width="500"] Artikel kunjungan Jokowi ke Rusia. (Screenshot setkab.go.id)[/caption]Menurut Witjaksono, ini merupakan kunjungan pertama Presiden Jokowi ke Rusia yang merupakan mitra penting bagi Indonesia. Sebelumnya, Presiden Indonesia terakhir yang berkunjung ke negara tersebut adalah Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2006 lalu. Dalam pertemuan bilateral itu, menurut Direktur Kawasan Eropa Tengah dan Timur Kemlu itu, Presiden Jokowi dan Presiden Putin akan membahas berbagai isu bilateral, regional maupun global.“Untuk bilateral, hal-hal yang akan dibahas berkisar pada masalah ekonomi, salah satunya upaya perluasan akses pasar bagi produk-produk unggulan Indonesia,” ungkap Witjaksono. Selain itu, Presiden Putin dan Presiden Jokowi akan membahas peningkatan investasi Rusia di Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur dan energi.Kedua Presiden juga akan membahas kerja sama pertahanan dan keamanan antara kedua negara. “Hasil yang akan dicapai adalah kerja sama perjanjian di bidang pertahanan, dan ada komunike bersama untuk penanganan IUU Fishing (penangkapan ikan secara ilegal) dan MoU (nota kesepahaman) di bidang Kearsipan,” ungkap Witjaksono.Witjaksono menjelaskan, tujuan utama kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Rusia juga adalah untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 20 tahun Kerja Sama ASEAN-Rusia, yang akan berlangsung di Sochi pada 19-20 Mei 2016. Ia menyebutkan, ASEAN dan Rusia memulai hubungan dialog informal pada 1991 dan meningkatkannya menjadi hubungan formal kerja sama kemitraan ASEAN-Rusia pada 1996. (ANT/ES)Sumber: https://setkab.go.id/18-20-mei-kunjungi-rusia-presiden-jokowi-akan-bertemu-presiden-putin/Jadi berdasarkan kroscek ANTVklik , dapat disimpulkan klaim yang menyebut Vladimir Putin dan Jokowi Bahas Omnibus Law adalah tidak benar alias hoaks.Mengacu jenis hoaks dari First Draft