Pelatda New Normal Ala KONI Jawa Timur Bisa Menjadi Role Model KONI Daerah Lain

Nyalla PNN (Foto : )

KONI Jawa Timur terapkan Program Pelatda New Normal (PNN) sebagai pengganti dari Program Training From Home (TFH). Terobosan baru ini mendapatkan banyak apresiasi salah satunya dari ketua DPD RI. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur sejak April 2020 menerapkan TFH (Training From Home) untuk seluruh atletnya dalam mempersiapkan Pekan Olahraga Nasional Papua 2 Oktober 2021 karena Pandemi Covid-19. Kini KONI Jatim melakukan terobosan dengan menerapkan Program Pelatda New Normal (PNN) dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat kepada seluruh atletnya.Dalam kunjungannya ke Pemusatan Latihan Daerah Jawa Timur, ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur yang telah melaksanakan program Pelatda Jawa Timur dengan skema New Normal (PNN), Senin (12/10/2020).Senator asal Jawa timur ini menyatakan, upaya KONI Jatim adalah langkah untuk menjaga kesehatan para atlet agar tidak terpapar Covid-19, dan ini bisa menjadi role model bagi semua KONI Daerah seluruh Indonesia."Yang harus ditekankan adalah penambahan nutrisi imun untuk pencegahan yang diberikan kepada para atlit maupun team puslatda. Ini harus diutamakan," tekan LaNyalla saat diterima Ketua Harian KONI Jatim M Nabil.Selain penambahan nutrisi, yang juga harus diutamakan adalah melaksanakan pemeriksaan secara rutin. "Jangan menunggu kena baru diobati. Ini harus menjadi prioritas agar mereka semangat dalam berprestasi," tegas LaNyalla lagi.Ketua Harian KONI Jatim M. Nabil mengatakan bahwa dalam pelaksanaan PNN, masing-masing atlet dan pelatih ditempatkan dalam satu camp dan tidak bisa keluar masuk secara bebas. PNN dilakukan untuk 12 cabang olahraga yang ditempatkan di KONI dan Universitas Negeri Surabaya."Semua yang akan masuk dilakukan swab dulu. Ketika negatif maka semua boleh masuk tetapi kalau positif maka akan ditangani dan diobati. Bisa dengan isolasi mandiri atau dirawat di Rumah Sakit," terang Nabil.