Nadiem Makarim rupanya mengerti dengan keluhan keluarga Indonesia yang terpaksa harus belajar di rumah. Aktris Dian Sastrowardoyo resah pandemi corona yang tak kunjung berakhir melontarkan pertanyaan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim perihal masa sekolah yang sulit mendapatkan kepastiannya.
Dian Sastro yang menyimpan uneg-enegnya kapan sekolah dibuka mendapati jawaban menteri yang sudah diduga sebelumnya. Aktris berusia 38 tahun ini menyadari sebaran virus corona yang angkanya terus meningkat. "Jadi belajar di rumah melalui daring, kapan sih sekolah itu buka mas menteri? Apalagi dengan adanya PSBB jilid II dan angka Covid-19 yang juga tidak turun," tanya Dian Sastro kepada Nadiem Makarim dalam Live Instagram yang digelar, Jumat (9/10/2020).
Nadiem Makarim rupanya mengerti dengan keluhan keluarga Indonesia yang terpaksa harus belajar di rumah. Nadiem tak kuasa untuk menjawabnya. "Ya, itu pertanyaan yang saya dengan sangat sedih harus menjawab saya tidak tahu jawaban itu," jawab Nadiem Makarim. "Karena kalau saya bisa menanyakan Covid-19 kapan Anda pergi dari sini, tentunya saya akan tahu jawabannya," sambungnya.
Nadiem menambahkan situasi dan kondisi pandemi corona memang masih sangat mengkhawatirkan keselamatan anak-anak selama berada di sekolah. Untuk itu, dirinya pun tak bisa menentukan lokasi sekolah-sekolah mana yang bisa dibuka tergantung evaluasi bersama Satgas Covid-19 dan departemen terkait.
"Level keparahan dan yang menentukan apakah daerah itu ada di zona merah, kuning, hijau ada di satgas kita. Kemendikbud menentukan aturan main, berdasarkan evaluasi yang dilakukan satgas covid nasional," terangnya. Tak heran, Nadiem tak sanggup menjawab kapan sekolah dibuka yang sulit sekali diperoleh kepastiannya.
"Jadinya, mohon maaf untuk itu saya bisa menjawab secara definitif, sangat sulit sekali dan menyedihkan," tegas Nadiem. Wabah corona membuat departemen yang dipimpinnya bergerak cepat menjaga keselamatan dan kesehatan anak-anak Indonesia. Selain itu, Nadiem berusaha memfasilitasi guru dan orangtua untuk belajar online yang telah dicanangkannya.
"Waktu semua komplain, saya perjuangkan siang dan malam untuk kita mendapatkan Rp 7,2 triliun bantuan pulsa," tuturnya. Tak hanya itu, kurikulum darurat dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah dikebut untuk memenuhi standar pendidikan selama belajar di rumah. "Kami mengeluarkan kurikulum baru, tadinya makan waktu tiga tahun, kami rampingkan dalam waktu tiga bulan," tambah Nadiem Makarim.