Dampak demonstrasi ribuan orang di Surabaya, Jawa Timur, kemarin telah merusak berbagai fasilitas umum. Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jawa Timur mengakui aksi mereka disusupi perusuh. Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jawa Timur (Jatim), Ahmad Fauzi berterimakasih kepada pihak kepolisian yang telah mengamankan jalannya demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di DPRD Jatim kemarin.Namun Ahmad menyesalkan aksi itu disusupi anak-anak berusia belasan tahun yang membuat jalannya demonstrasi ini menjadi rusuh."Kami menyesalkan atas peristiwa ini, yang kami tangkap di lapangan adalah anak-anak yang berusia 15 tahun, 9 tahun. Mereka di luar dugaan kita menyusup memprovokasi kegiatan pekerja, kegiatan para buruh, dengan membawa batu, membawa pentungan dan lain-lain," kata Ahmad, seperti dilansir RRI.co.id, Jumat (9/10/2020).Ahmad juga meminta pihak kepolisian untuk memproses para perusuh secara hukum. Apalagi menurutnya, ada peserta demo di Gresik yang terkena lemparan batu dan pentungan dari perusuh.Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memarahi demonstran yang merusak kotanya. Seperti dilansir Antara, Risma tak terima fasilitas umum dan pot-pot kota dirusak oleh massa."Kamu dari mana?" tanya Risma kepada seorang demonstran yang ditangkap polisi.Berdasarkan informasi, demonstran itu datang dari Madiun, Jatim. Ia ditangkap karena diduga bentrok dengan aparat dan merusak fasilitas umum."Kamu tahu, aku bangun ini untuk rakyatku juga, kenapa kamu rusak kotaku. Kenapa kamu gak rusak kotamu sendiri," kata Risma geram kepada demonstran. RRI.co.id, Antara
SPSI Jatim Akui Aksi Mereka Disusupi Perusuh
Jumat, 9 Oktober 2020 - 07:01 WIB
Baca Juga :