Video Detik-Detik Massa Bentrok dengan Polisi Saat Demo Tolak Omnibus Law

Video Detik-Detik Massa Bentrok dengan Polisi Saat Demo Tolak Omnibus Law (Foto Tangkap Layar Video Instagram) (Foto : )

Sebuah video detik-detik massa bentrok dengan polisi saat demo tolak Omnibus Law atau UU Cipta Kerja, beredar di media sosial. Salah satu akun yang membagikan video itu adalah akun Instagram @kontributorjakarta .Dalam unggahannya, admin akun menulis dengan keterangan:"Unjuk Rasa RicuhSekelompok pemuda dan pihak kepolisian terlibat aksi lempar batu dan saling serang di Pintu kereta Pejompongan, Jakarta Pusat Rabu 7/10 Sore. Dalam unjuk rasa menolak Omnibus LawDalam peristiwa ini, satu unit mobil tahanan milik polisi rusak dan terbalik. Mobil yang rusak adalah mobil pengangkut tahanan milik Polres Metro Jakarta Pusat."https://www.instagram.com/p/CGCwX4tHii1/Pendemo yang menolak pengesahan Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja rusuh di Kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat (Jakpus), Rabu sore (7/10/2020).Mereka melempari polisi dengan batu dan benda lainnya hingga merusak mobil dinas Polres Jakpus.Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengungkapkan, kerusuhan terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.Awalnya polisi menangkap beberapa pendemo yang melempari petugas. Para pendemo yang ditangkap itu selanjutnya akan diamankan dengan mobil tahanan.Namun, mobil tahanan polisi yang hendak menjemput ternyata diadang massa lainnya lalu dirusak."Kendaraan dihadang oleh perusuh dan kemudian mereka melakukan tindakan anarki, merusak kendaraan dinas milik Polres Jakarta Pusat," kata Sambodo ketika diwawancarai di lokasi, Jakarta, Rabu (7/10/2020).Petugas selanjutnya mengejar pendemo yang merusak mobil dinas polisi tersebut."Kita langsug pukul mundur. Jumlah mereka cukup banyak dan masih berkumpul di Karet arah Tanah Abang. Mudah-mudahan bisa kondusif kembali," jelas perwira tiga melati itu.Sejauh ini, Sambodo belum mengetahui pasti massa yang membuat rusuh hingga merusak mobil polisi tersebut. Apakah pelajar, mahasiswa, atau warga lainnya."Belum tahu. Kita sedang mengumpulkan bukti-bukti. Sekitar sini juga masih ada cctv, tentu jajaran reserse juga sudah melakukan penyelidikan," terang Sambodo.