Pisang Plenet, Jajanan Tempo Dulu Khas Semarang

Pisang Plenet, Jajanan Tempo Dulu Khas Semarang (Foto : )

Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Pisang plenet itu bahan utamanya pisang jenis kepok kuning atau kepok pipit. Kata Subandi, pisang kepok punya tekstur padat dan agak lengket. Jadi kalau dibakar tidak menyusut atau pecah. Lagipula rasa dan aromanya pas untuk dipanggang.[caption id="attachment_384211" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]"Pisang lain ndak bisa, harus pisang kepok kuning. Dan macamnya juga ada dua, yang mateng dan yang agak mentah. Kalau yang mateng atau tua untuk pisang plenet empuk, kalau yang agak mentah untuk pisang plenet yang teksturnya padat, atau istilah orang sini gempi," tuturnya.Pisang kepok yang sudah dikupas lalu dibakar dengan bara arang. Setelah matang dan kecoklatan, lalu diplenet atau ditekan dengan dua bilah papan sehingga jadi pipih. Nah, pisang plenet nantinya dihidangkan dengan taburan gula halus, mentega, dan selai nanas.[caption id="attachment_384212" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]"Itu racikan pisang plenet asli sejak awal dulu, kalau sekarang pembeli suka minta dikasih coklat dan keju," tambahnya.Rasanya?"Legit mas. Tahu sendiri kan pisang kepok kalau sudah dipanggang? Harum, manis, teksturnya gempi, mantap," kata Anton, salah satu pembeli.Harga pisang plenet saat ini sepuluh ribu sudah dapat 3 sampai 4 pisang, tergantung topping dan ukurannya. Teguh Joko Sutrisno | Semarang, Jawa Tengah