Emak-emak Pedagang Kaki Lima ini marah dan menguliahi aparat di jalanan. Pasalnya, pengawasan protokol kesehatan dilakukan ketat. Bahkan, ada slentingan larangan untuk berjualan. Mereka tidak khawatir mati karena Corona namun mati karena tidak bisa makan. Jangan kurang kerjaan, begitu kata salah seorang emak PKL. Tumbukan antara kepentingan pemerintah dan rakyat selalu saja terjadi ketika urusannya soal ekonomi. Apalagi di masa pandemi ini.Satu sisi penerapan protokol kesehatan dan kebijakan pemerintah ini wajib dipatuhi oleh seluruh PKL. Bila ada yang melanggar, Satpol PP dan aparat terkait siap menindak.Di sisi lain, para PKL tetap harus berjualan di jalanan untuk mendapatkan penghasilan. Jika tidak, bagaimana mereka bisa memenuhi kebutuhan esok hari.Selama ini belum ada solusi jitu dari pemerintah bagi rakyat saat pandemi ini. Rakyat yang harus berjuang sendiri memenuhi kebutuhan hidup. Rakyat yang hanya seolah diperhatikan saat kampanye pemilihan kepala daerah pun kepala negara.Alhasil, benturan kepentingan ini sering memicu konflik.Emak-emak PKL di Tegal, Jawa Tengah protes kepada Satpol PP dan berharap bisa berjualan meski pandemi virus Corona atau COVID-19. Peristiwa itu terjadi saat petugas akan merelokasi para PKL di Taman Poci di Jl Pancasila, Kota Tegal, ke lokasi yang baru pada awal September 2020 lalu.https://twitter.com/bukuakik/status/1312711773305204738?s=08Pekerjaan Rumah pemerintah seperti yang diungkapkan salah seorang emak PKL adalah rakyatnya dipikirkan dahulu ...
Emak-emak Pedagang Kaki Lima ini Kuliahi Aparat Peduli Ekonomi Wong Cilik
Senin, 5 Oktober 2020 - 12:49 WIB
Baca Juga :