Anak suku asli Buton bermata biru berhasil diabadikan secara menakjubkan oleh fotografer ini dan menjadi perhatian dunia.
Suku asli orang Buton berasal dari pulau Buton, pulau terbesar ke-19 di Indonesia, yang terletak di wilayah Sulawesi Tenggara.
Mereka dibagi menjadi beberapa suku kecil yang beberapa di antaranya memiliki kondisi langka yang dikenal sebagai Sindrom Waardenburg, yang mempengaruhi pigmentasi.
Hal ini membuat mereka bermata biru elektrik, sesuatu yang sangat langka di Indonesia, di mana kebanyakan orang berambut hitam dan bermata gelap.
Sindrom ini dapat mempengaruhi gangguan pendengaran tetapi juga menyebabkan warna biru elektrik yang sangat langka di mata mereka.
Fotografer yang juga ahli geologi dari Jakarta, Korchnoi Pasaribu, memotret suku tersebut saat berkunjung ke pulau tersebut pada 17 September 2020 lalu.
"Saya sebenarnya bekerja sebagai ahli geologi di pertambangan nikel dan fotografi adalah hobi saya. Mata biru itu unik dan indah, itu adalah inspirasi saya. Biru adalah warna mata favorit saya," kata Pasaribu, seperti dilansir Dailymail, Sabtu (3/10/2020).
Suku aslii di pulau Indonesia yang memiliki mata biru tajam yang unik ini diabadikan Korchnoi Pasaribu secara apik dan menakjubkan. Berikut deretan fotonya,
[caption id="attachment_382395" align="alignnone" width="962"] Seorang anak laki-laki dari suku asli di Pulau Buton di Indonesia yang memiliki keunikan mata biru tajam akibat sindrom Waardenburg turun-temurun berpose dengan sehelai daun. (@geo.rock888/Real Press)[/caption]
[caption id="attachment_382399" align="alignnone" width="962"] Sindrom Waardenburg adalah mutasi genetik turun-temurun yang diperkirakan hadir dalam beberapa bentuk pada 1 dari 42.000 orang. (@geo.rock888/Real Press)[/caption]
[caption id="attachment_382402" align="alignnone" width="962"] Selain efeknya yang terkadang mengejutkan pada pigmentasi mata, termasuk menyebabkan warna mata yang berbeda, sindrom Waardenburg juga dapat menyebabkan hilangnya pendengaran. (@geo.rock888/Real Press)[/caption]
[caption id="attachment_382405" align="alignnone" width="962"] Suku Buton karya Korchnoi Pasaribu, ahli geologi dari ibukota Jakarta, Indonesia, saat berkunjung pada 17 September 2020. Gambar ini berjudul Heal The World.(@geo.rock888/Real Press)[/caption]
[caption id="attachment_382408" align="alignnone" width="940"] Korchnoi Pasaribu telah mendokumentasikan kehidupan di pedesaan Indonesia sejak September 2019, dengan fokus khusus pada banyak suku dan warisan budayanya.(@geo.rock888/Real Press)[/caption]
[caption id="attachment_382410" align="alignnone" width="962"] Dengan luas 1.700 mil persegi, Pulau Buton merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia. Jumlah populasinya hanya di bawah 450.000 orang yang banyak di antaranya hidup dalam suku-suku kecil yang terisolasi. (@geo.rock888/Real Press)[/caption]
[caption id="attachment_382411" align="alignnone" width="962"] Pasaribu mengatakan suku bermata biru menginspirasi karena mereka sangat unik. Biru adalah warna mata favorit saya. (@geo.rock888/Real Press)[/caption]
[caption id="attachment_382414" align="alignnone" width="962"] Orang Buton berasal Pulau Buton, yang terletak di wilayah Sulawesi Tenggara Indonesia. (@geo.rock888/Real Press).[/caption]
Dengan luas 1.700 mil persegi, Pulau Buton merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia. Jumlah populasinya hanya di bawah 450.000 orang yang banyak di antaranya hidup dalam suku-suku kecil yang terisolasi. Mayoritas pulau ditutupi dengan hutan hujan.