Keong adalah makanan rakyat pedesaan. Mudah didapat dan murah harganya. Siapa sangka cita rasanya lezat dan bergizi pula. Aneka kuliner juga bermunculan menggunakan bahan daging keong.
Keong mas itu hama padi yang bikin tobat petani. Kalau berkembang biak cepat bisa bikin gagal panen. Namun, keong mas ternyata bisa diolah menjadi makanan lezat. Bergizi pula.
Di Banyubiru, Kabupaten Semarang, keong diolah menjadi oseng atau pedesan. Bahkan sebuah rumah makan mengkombinasi oseng keong dengan pecel, dan jadi menu favorit wisatawan pemburu kuliner. Makanya di daerah situ keong diburu untuk dimakan sekaligus membasmi hama.
[caption id="attachment_382002" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]
"Para petani sekitar sini yang memasoknya, kan sekitar Rawa Pening sawahnya luas. Keong ini bertelurnya banyak dan berkembang biaknya cepat. Kalau malam itu keongnya pada keluar, makanya warga pun memburunya di malam hari," kata Pak Sisharyanto, pengelola rumah makan Mbak Toen yang menyajikan menu keong.
[caption id="attachment_382001" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]
Keong mas atau keong sawah punya daging yang padat dan kenyal. Butuh proses agar jadi empuk dan tidak amis. Setelah diambil dari cangkangnya, dagingnya mesti dicuci bersih berkali-kali supaya lendirnya ilang. Baru kemudian direbus hingga empuk. Lalu dipotong-potong seukuran kelereng, dan dicuci lagi.
"Wah keong itu kalau gak diolah bener ya kayak karet, alot mas. Makanya harus direbus lama," tutur Pak Sis.
[caption id="attachment_381998" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]
Keong bisa diolah jadi bermacam menu. Tapi kebanyakan dibuat sate maupun oseng. Bumbunya harus banyak rempah dan pedas agar aroma amisnya berkurang. Memasak keong di Warung Makan Mbak Toen Banyubiru, Kabupaten Semarang, memakai dapur tradisional tungku tanah liat. Bahan bakarnya kayu sehingga mengeluarkan asap tebal. Nah, asap inilah yang bikin aromanya beda dan mengundang selera makan.
[caption id="attachment_381997" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]
Setelah bumbu oseng disangrai hingga harum, lalu dituang air. Setelah mendidih, daging keongnya dimasukkan. Didiamkan sampai satu hingga dua jam agar empuk. Kemudian diberi santan cair dan direbus hingga kering. Matang dah.
[caption id="attachment_381991" align="alignnone" width="900"] Warung Makan Mbak Toen Banyubiru, Kabupaten Semarang. Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]
Di Warung Mbak Toen oseng keong dihidangkan bersama nasi dan pecel. Mau nasi dan keong saja juga boleh. Tekstur keongnya kenyal kenyal gimana gitu. Tastenya gurih dan ada aroma khas yang rasanya bikin nambah nasi lagi. Membangkitkan nafsu! Nafsu makan maksudnya.
Tertarik mencoba?
Teguh Joko Sutrisno | Kabupaten Semarang, Jawa Tengah