Ratu Jodha memiliki cucu bernama Syah Jehan. Ia adalah anak dari Sultan Salim. Sultan Syah Jehan ini naik tahta menjadi Raja Mughal menggantikan ayahnya pada tahun 1628. Namum saat awal pemerintahan cucu Ratu Jodha ini, Kerajaan Mughal mendapat ujian berupa pemberontakan-pemberontakan.Tercatat di tahun pertamanya, Sultan Syah Jehar harus menghadapi Raja Jujhar Singh Bundela yang membelot dari kuasa Mughal.[caption id="attachment_381643" align="aligncenter" width="700"] lustrasi Foto Syah Jehan[/caption]Setelah beberapa kali berhasil mengacaukan keamanan di wilayah Mughal, Syah Jehan berhasil mengalahkannya. Lalu Raja Jujhar Singh dibuang jauh dari wilayah Mughal.Terpaan pemberontakan kembali datang, kali ini dari wilayah selatan. Gubernur di provinsi bagian Selatan Mughal bernama Afghan Pir Lodi atau Khan Jahan juga membelot.Kali ini perlawanannya lebih sengit ketimbang pemberontakan awal. Dengan berbagai upaya akhirnya Khan Jahan berhasil ditangkap juga pada tahun 1631 lalu dihukum mati.Pemerintahan cucu Ratu Jodha ini juga ditandai konflik dengan bangsa Eropa, Portugis. Mulanya Portugis datang untuk berdagang dan mencari rempah-rempah.Kedatangan bangsa Portugis ke India ini sebenarnya satu paket dengan kedatangan bangsa Eropa di Asia termasuk di Indonesia. Kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia yang membawa misi Gold, Glory, Gospel.Secara garis besar hampir sama dengan yang terjadi di Indonesia pada abad 16. Di Indonesia Portugis mula-mula berkonflik dengan wilayah di sekitaran Aceh, kemudian berhasil membangun benteng-benteng pertahanan di Maluku.Nah konflik Portugis di India, khususnya wilayah Kerajaan Mughal juga hampir sama dengan Indonesia. Mulanya misi dagang ditawarkan hingga bangsa ini mendapat hak istimewa salah satunya boleh mendirikan benteng.Namun lama-lama misi agama juga diselipkan. Pada jaman itu, isu mengenai agama sangat sensitif karena imbas perang besar sebelumnya antara Kerajaan Islam dari Arab dengan kerajaan-kerajaan Kristen di Eropa.Pada tahun 1632 Syah Jehan mengusir bangsa Portugis dan mencabut hak-hak istimewa . Pada tahun 1658 cucu Ratu Jodha Syah Jehan meninggal karena sakit keras.[caption id="attachment_381645" align="aligncenter" width="700"] Taj Mahal peninggalan cucu Ratu Jodha,Raja Syah Jehan[/caption]Pada masa Sultan Syah Jehan inilah bangunan kondang Taj Mahal dibangun. Taj Mahal adalah sebuah monumen bersejarah yang bertempat di kota Agra, India.Pembangunan Taj Mahal sendiri memiliki tujuan sebagai tempat peristirahatan terakhir istrinya, Mumtaz ul Zamani.Karena saking cintanya kepada sang istri, Sultan Syah Jehan sampai-sampai bersumpah untuk tidak menikah lagi paska ditinggal pergi istri tercintanya untuk selama-lamanya.Ia juga berjanji bakal membangun istana megah di atas makam istrinya, yaitu Taj Mahal.Kisah cinta antara Syah Jehan dengan Ratu Zamami ini bermula saat Raja Syah Jehan yang saat muda bernama Pangeran Khurram sedang jalan-jalan di wilayah Kerajaan Mughal.Tatkala berjalan di Meena Bazaar, Pangeran Khurram tidak sengata melihat seorang perempuan cantik yang sedang menawarkan barang dagangan manik-manik kaca dan kain sutra.Pada masa ini barang tersebut adalah barang mewah yang dipakai oleh para bangsawan juga orang-orang di istana.Rupa-rupanya, Syah Jahan langsung tertambat hatinya kepada gadis itu sejak pandangan pertama. Gadis ini bernama Mumtaz ul Zamani. Dia adalah cucu seorang bangsawan kaya dan terkenal dari Persia bernama Arjuman Banu Begum.Sejak pertemuan pertama dengan Zamami ini, Syah Jehan terus memikirkannya dan ingin menikahinya. Hal itu pun terwujus setelah 5 tahun berlalu dari waktu pertama Syah Jehan bertemu pujaannya.Pada tahun 1612, Syah Jehan pun mempersunting Mumtaz ul Zamani. Raja Syah Jehan sendiri sudah memiliki dua istri namun, Zamani inilah istri yang ia cintai.Status Pangeran Khurram berubah menjadi raja di tahun 1628. Dan permaisurinya Mumtaz ul Zamani pun mendapat sebutan Mumtaz Mahal atau Jewel of the Palace yang berarti permata di istana.Akan tetapi kisah Syah Jahan dengan Mumtaz Mahal ini pun akhirnya berakhir karena saat melahirkan anak ke-14, sang istri meninggal. Ini terjadi pada tahun 1631 dan saat itulah Raja Syah Jehan menyatakan sumpah bahwa ia tidak akan menikah lagi.Untuk mengenang sang istri tercintanya ini Raja Syah Jahan akan membangun istana yang luar biasa indah di atas makan Mumtaz Mahal. Kemudian bangunan megah nan indah tersebut dikenal dengan nama Taj Mahal.[caption id="attachment_381647" align="aligncenter" width="700"]