Perang Armenia dan Azerbaijan Meletus! Sudah 16 Orang Dilaporkan Tewas

perang armenia (Foto : )

Bentrokan kembali terjadi hari Minggu (27/9) antara Armenia dan Azerbaijan, dipicu sengketa wilayah Nagorno-Karabakh. Kementerian pertahanan kedua negara merilis rekaman video yang menunjukkan pertempuran tersebut. Seperti diberitakan VOA Indonesia, Senin (28/9/2020), rekaman yang dirilis kementerian pertahanan Armenia dikatakan menunjukkan serangan Armenia terhadap tank-tank Azerbaijan. Rekaman yang dirilis kementerian pertahanan Azerbaijan menunjukkan peralatan militer Armenia sedang dihancurkan.Kantor berita Associated Press belum bisa mengukuhkan isi, tanggal, lokasi, atau keaslian video itu. Kantor berita Reuters melaporkan, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashiyan bertemu pimpinan militer negara itu pasca terjadinya bentrokan, dan bahwa 16 tewas.https://www.youtube.com/watch?v=VUxpHGl4SHIPihak Armenia menyebutkan seorang perempuan dan seorang anak tewas di daerah itu akibat tembakan pasukan Azerbaijan dan presiden Azerbaijan mengatakan personil militernya tewas. Armenia juga mengklaim menembak jatuh dua helikopter Azerbaijan dan menembaki tiga tank Azerbaijan. Tetapi, kementerian pertahanan Azerbaijan menolak klaim itu.Bentrokan itu terjadi pagi hari di wilayah yang terletak di dalam Azerbaijan. Tetapi, wilayah itu dikuasai pasukan etnis Armenia yang didukung Armenia sejak tahun 1994 pada akhir perang separatis.Belum jelas apa yang memicu bentrokan itu. Sejauh ini, bentrokan itu tercatat yang paling sengit sejak Juli lalu yang menewaskan 16 orang dari kedua pihak.Otoritas Nagorno-Karabakh melaporkan penembakan itu menghantam ibu kota kawasan tersebut, Stepanakert, dan dua kota di daerah itu, Martakert dan Martuni.Juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan tembakan Azerbaijan juga menghantam wilayah Armenia, dekat kota Vardenis. Sekitar 4.400 kilometer persegi wilayah Nagorno-Karabakh adalah pegunungan. Wilayah yang hendak memisahkan diri itu terletak 50 kilometer dari perbatasan Armenia. Tentara lokal yang didukung oleh Armenia juga menduduki beberapa wilayah Azerbaijan di luar wilayah itu. VOA Indonesia