Pasukan Khusus Rusia melakukan operasi penangkapan pemimpin sekte di Siberia, yang mengklaim titisan Yesus Kristus. Sergei Torop mendirikan sekte yang dia namakan "Gereja Perjanjian Terakhir". Sergei Torop, dikenal juga sebagai Vissarion, beserta rekannya Vadim Redkin dan Vladimir Vedernikov, digelandang oleh pasukan bersenjata Rusia.Rekaman maupun yang dirilis Komite Investigasi Rusia menunjukkan Torop, yang berambut abu-abu dan berjenggot, digelandang ke helikopter bersama dua rekannya.Operasi yang digelar di Region Krasnoyarsk, Siberia itu dieksekusi pasukan khusus dari FSB (dinas rahasia) dan penegak hukum lainnya.[caption id="attachment_377601" align="alignnone" width="600"] Sergei Torop saat ditangkap pasukan khusus Rusia (Foto: Istimewa)[/caption]Dilansir Daily Mail Selasa (22/9/2020), puluhan personel militer dan empat helikopter dikerahkan ke tempat yang bernama Kota Matahari.Dalam keterangan Komite Investigasi, sekte yang dipimpin Torop menggunakan "kekerasan psikologis". Menyebabkan sejumlah pengikutnya mengalami kondisi kesehatan serius.Tiga pemimpin sekte itu juga diselidiki karena dicurigai "menyebabkan luka yang menyeedihkan bagi dua orang pengikutnya atau lebih".Sergei Torop, pria berusia 59 tahun, adalah mantan polisi lalu lintas yang mengaku lahir sebagai titisan Yesus Kristus pada 1990 silam. Dikutip AFP, dia mengungkapkan mengalami pengalaman "kebangkitan" tatkala kehilangan pekerjaannya satu tahun sebelumnya.[caption id="attachment_377603" align="alignnone" width="600"] Mantan polisi lalu lintas yang mengaku mengalami pengalaman "kebangkitan" tatkala kehilangan pekerjaan (Foto: Istimewa)[/caption]Kemudian pada 1991, dia mendirikan sebuah sekte keagamaan yang dia namakan Gereja Perjanjian Terakhir, dengan pengikutnya berasal dari berbagai kalangan.Di antaranya adalah musisi, dokter, guru, kolonel Tentara Merah era Uni Soviet, bahkan ada yang sengaja datang dari Kuba, Jerman, hingga Australia.[caption id="attachment_377605" align="alignnone" width="600"]