Muncul di media sosial, unggahan gambar yang memuat pernyataan Menkes, kematian dokter jangan dibesar-besarkan, masih banyak cadangan dokter 3 ribuan.
Beredar di media jejaring sosial Facebook, sebuah unggahan gambar yang dibagikan oleh akun bernama Naflah.
Unggahan gambar berisi foto Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam artikel Twitter RMOL.id, dengan caption berupa pernyataan “kematian dokter jangan dibesar-besarkan, masih banyak tenaga cadangan dokter capai 3 ribuan”.
Kemudian dalam kolom statusnya, pemilik akun menulis:
“Satu nyawa dokter saja berat pertanggungjawabannya di hadapan Allah Swt. kelak.
Ini ada ratusan nyawa dokter yang sudah menjadi korban
Pak Menkes bilang jangan dibesar-besarkan?!!!
Astaghfirrullahal’aziim
Murah sekali harga nyawa di sistem rusak nggak manusiawi ini.
Ya Allah, semoga segera Engkau angkat wabah ini dan Engkau ganti sistem jahat ini dengan tegaknya khilafah.
Aamiin Allahumma aamiin.”
[caption id="attachment_376338" align="alignnone" width="378"] Status dan unggahan akun Facebook Naflah. (Foto: Screenshot Facebook/Naflah)[/caption]
Postingan yang sudah dibagikan sejak 15 September 2020, telah direspon publik sebanyak 162 reaksi, 29 komentar dan telah sempat dibagikan 98 kali oleh pengguna Facebook lain.
Namun benarkah, Menkes Terawan menyebut kematian dokter jangan dibesar-besarkan, seperti diklaim sumber?
Berikut krosceknya.
Seperti dilansir turnbackhoax.id, (17/9/2020), mengacu tempo.co, klaim adanya gambar yang berisi foto Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dengan kutipan “kematian dokter jangan dibesar-besarkan, masih banyak tenaga cadangan dokter capai 3 ribuan” adalah klaim yang tidak benar.
Faktanya, tulisan tersebut adalah hasil editan. Di poster asli, teksnya berbunyi “Dokter Bukan Stok Gudang”, yang berasal dari kritikan anggota DPR dari Fraksi PKS, Nasir Djamil, terhadap pernyataan Terawan soal tenaga kesehatan cadangan di tengah pandemi Covid-19.
Caption “Dokter Bukan Stok Gudang” diganti dengan caption lain sesuai kehendak si pembuat, dengan tujuan manipulasi.
[caption id="attachment_376339" align="alignnone" width="900"] Penjelasan manipulasi dengan mengganti caption. (Kolase screenshot Facebook & Instagram/ @Naflah-@rmol.id))[/caption]
Dilansir dari tempo.co, poster asli yang memang dibuat oleh RMOL.id tersebut tidak memuat pernyataan itu. Poster tersebut diunggah oleh akun Twitter dan Instagram RMOL.id pada 15 September 2020.
Teks yang berbunyi “Dokter Bukan Stok Gudang” dalam poster asli tersebut berasal dari pernyataan anggota DPR dari Fraksi PKS Nasir Djamil, yang juga dimuat oleh situs RMOL.id dalam artikelnya pada 15 September 2020.
Artikel tersebut berjudul “Menkes Mengatakan Masih Ada 3.500 Dokter ‘Cadangan’, Anggota DPR: Tidak Berempati, Dokter Seolah Stok Gudang!”.
[caption id="attachment_376341" align="alignnone" width="473"] Artikel Menkes sebut masih ada cadangan 3.500 dokter. (Foto: Screenshot nusantara.rmol.id)[/caption]
Dikutip dari berita tersebut, Nasir mengatakan, “Komunikasi publik sejumlah menteri di kabinet Jokowi sangat buruk dan kurang berempati dengan korban, terutama para dokter. Pernyataan itu bisa diinterpretasi seolah-olah dokter itu barang yang ada di gudang.”
Masih dari tempo.co, Asal-usul pernyataan Menkes Terawan mengenai tenaga kesehatan cadangan itu, ditelusur lewat pencarian di mesin perambah Google dengan kata kunci “dokter magang atau internship yang jumlahnya mencapai 3.500 orang”, dan didapati petunjuk bahwa pernyataan soal tenaga kesehatan cadangan tersebut disampaikan Terawan dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube milik Sekretariat Presiden pada 14 September 2020.
[caption id="attachment_376342" align="alignnone" width="557"] Pernyataan soal tenaga kesehatan cadangan. (Foto: Screenshot Youtube/@Sekretariat Presiden)[/caption]
Namun, dalam video berdurasi 9 menit 10 detik tersebut, tidak ditemukan pernyataan “kematian dokter jangan dibesar-besarkan, masih banyak tenaga cadangan dokter capai 3 ribuan” yang dilontarkan oleh Terawan. Dia hanya menyinggung soal dokter magang dan internship, yang jumlahnya sekitar 3.500 orang, pada menit 6:47. Pernyataan lengkap Terawan adalah sebagai berikut:
“…… Seperti diketahui, jumlah relawan tenaga kesehatan Nusantara Sehat dan internship yang sudah ditempatkan adalah sebanyak 16.286 orang, tersebar di rumah sakit Covid-19 dan laboratorium untuk melayani terkait Covid-19. Dan masih ada 3.500 dokter internship, masih ada 800 tenaga Nusantara Sehat, di samping itu ada tenaga relawan 685 di sini, termasuk di dalamnya dokter spesialis paru, anestesi, penyakit dalam, dan juga tenaga kesehatan lain seperti perawat, dokter umum, dan sebagainya yang siap di-deploy-kan, siap untuk membantu apabila ada penambahan tenaga yang dibutuhkan.”
Dari penelusuran dan penjelasan, dapat disimpulkan klaim Menkes Terawan Agus Putranto menyebut kematian dokter jangan dibesar-besarkan adalah tidak benar alias hoaks.
Jenis hoaks masuk dalam kategori manipulated content atau konten yang dimanipulasi.