KROSCEK: Jokowi Bilang Penusukan Ustadz Ali Jaber Kriminal Biasa, Ustadz Juga “Nda” Sampai Mati

jkw fi (Foto : )

Muncul postingan di media sosial, sebuah gambar yang menyebut Jokowi bilang penusukan Ustadz Ali Jaber tidak perlu dibesar-besarkan itu kriminal biasa, ustadz juga “nda” sampai mati. Beredar di media jejaring sosial yang dibagikan oleh akun Facebook bernama Susi Amelia yang mengunggah gambar berupa tangkapan layar Twitter Republika.co.id memuat artikel berjudul, “Jokowi : Tidak Perlu Dibesar besarkan, Penusukan Ustad Ali Jaber Itu Kriminal Biasa . Ustad Juga Nda Sampai Mati”. Masih dalam gambar tangkapan layar, sejumlah narasi yang memberi komentar peryataaan di artikel yang disebut Presiden Jokowi terkait kasus penusukan Syekh Ali Jaber dianggap hanya kriminal biasa. Narasi tersebut tertulis: “Seperti tidak ada Empaty sedikitpun , kalimat bodoh dan tidak peduli … Dasar presiden sampah. Yang keluar hanya omongan sampahhh.." Kemudian pemilik akun menambahkan narasi dalam kolom statusnya, dengan menyebut: “Menyakitkan perkataannya terhadap seorang Ulama besar, dari seorang Presiden” [caption id="attachment_375829" align="alignnone" width="290"] Status dan unggahan akun Facebook Susi Amelia. (Foto: Screenshot Facebook/Susi Amelia)[/caption] Postingan yang dibagikan sejak 16 September 2020 ini, telah direspon oleh publik dengan 260 reaksi, 188 komentar dan telah sempat dibagikan 66 kali oleh pengguna Facebook. Kemudian benarkah komentar Jokowi terkait penusukan Syekh Ali Jaber seperi diklaim dalam artikel Republika.co.id, menyebut tidak perlu dibesar-besarkan penusukan Syekh Ali Jaber dianggap hanya kriminal biasa, ustadz juga "nda" sampai mati? Berikut krosceknya. Seperti dilansir laman turnbakchoax.id, Jumat 18/9/2020, berdasarkan hasil penelusuran, klaim komentar Jokowi adalah salah. Tidak terdapat berita Republika.co.id dengan judul seperti klaim tersebut. Berita asli foto bergambar Jokowi itu tentang isolasi pasien Covid-19, bukan tentang penusukan Syeikh Ali Jaber. Hal tersebut juga sudah dibantah oleh Elba Damhuri selaku Kepala Republika Online. Berita aslinya, kata Elba, berjudul “Jokowi Instruksikan Tempat Isolasi Pasien Covid-19 Ditambah”. Jadi gambar yang diposting telah melalui proses editing, dengan memanipulasi judul sesuai kehendak si pembuat. [caption id="attachment_375836" align="alignnone" width="900"] Manipulasi yang dilakukan mengganti judul sesuai kehendak si pembuat. (Kolase screenshot Facebook & Twitter/Susi Amelia&Republika.co.id)[/caption] Sebagai informasi tambahan tanggapan  Jokowi atas penusukan Syekh Ali Jaber, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan bahwa  Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Polri untuk mengusut kasus penyerangan terhadap ulama yang terjadi sebelum kasus Syekh Ali Jaber. Hal ini terangkum dalam artikel detik.com, edisi 16 September 2020, berjudul, “Jokowi Tunjuk BNPT-Polri-BIN Usut Penyerangan Ulama Sebelum Syekh Ali Jaber.” [caption id="attachment_375838" align="alignnone" width="404"] Artikel Jokowi terkait penusukan Syek Ali Jaber. (Foto: Screenshot detik.com)[/caption] Berikut cuplikan artikel tersebut: Padang - Menko Polhukam Mahfud Md meminta masyarakat tidak berspekulasi dan menyebut pemerintah sedang berupaya menutup kasus penusukan terhadap Syekh Ali Jaber. Mahfud mengatakan pemerintah tidak percaya soal kabar tersangka AA (24) sakit jiwa. "Kalau kita tidak percaya, sekurang-kurangnya belum percaya bahwa yang bersangkutan sakit jiwa. Masyarakat jangan berspekulasi seakan pemerintah sedang mencari cara untuk menutup kasus ini," kata Mahfud di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Rabu (16/9/2020) sore. Mahfud mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Polri untuk mengusut kasus penyerangan terhadap ulama yang terjadi sebelum kasus Syekh Ali Jaber. Dst... (https://news.detik.com/berita/d-5176020/jokowi-tunjuk-bnpt-polri-bin-usut-penyerangan-ulama-sebelum-syekh-ali-jaber) Dari kroscek dan penjelasan, dapat disimpulkan unggahan gambar yang di posting oleh akun Facebook Susi Amelia, dengan klaim Jokowi menyebut  penusukan Syekh Ali Jaber merupakan kriminal biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan, ustadz juga "nda" sampai mati adalah tidak benar alias hoaks. Informasi termasuk dalam kategori manipulated content atau konten yang dimanipulasi. Manipulated content  biasanya berisi hasil editan dari informasi yang pernah diterbitkan media-media besar dan kredibel.  Konten jenis ini dibentuk dengan cara mengedit konten yang sudah ada dengan tujuan untuk mengecoh publik.