Ngapain Coba?! Bunuh Diri Kok Sambil Live di Facebook …

Ngapain Coba?! Bunuh Diri Kok Sambil Live di Facebook … (Foto : )

Bunuh diri sambil live di Facebook dilakukan seorang pria berinisial AM (52). Gantung diri! Entah apa maksudnya, AM gantung diri sambil melakukan siaran langsung. Kejadiannya pada Senin (27/9/2020) sekira pukul 12.00 Wita. Hingga saat ini Kepolisian Sektor Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara masih melakukan penyelidikan. [caption id="attachment_371773" align="alignnone" width="900"] Foto: Erdika Mukdir | ANTV[/caption] Sementara menurut Abdul Khair, tetangga, AM kerap terlihat galau setelah istrinya pergi meninggalkan rumah sejak lima hari sebelumnya. Apalagi kontak dan sosial media juga diblokir istrinya. AM juga sering bernyanyi sendiri dalam rumah. [caption id="attachment_371787" align="alignnone" width="900"] Abdul Khair, tetangga AM yang melihat gelagat depresi sebelum AM bunuh diri. Foto: Erdika Mukdir | ANTV[/caption] Singkatnya, patah hati dan tidak mampu move on. Hari itu Senin (7/9/2020), anak korban, Edwin, membawakan makanan Coto untuk ayahnya yang berprofesi sebagai sopir truk itu pukul 10.15 Wita. Setelah itu, ia meninggalkannya. Dua jam kemudian, Edwin mendapat telepon dari iparnya. Ada kabar bahwa ayahnya (AM) gantung diri sambal siaran langsung di Facebook. Edwin diminta segera pulang untuk mengecek rumahnya di BTN Batu Marupa Blok E4, Kecamatan Poasia, Kota Kendari. [caption id="attachment_371785" align="alignnone" width="900"] Foto: Erdika Mukdir | ANTV[/caption] Ditemani dua warga, dia membuka pintu rumah yang tidak terkunci dan menemukan AM sudah tergantung di bawah jendela (loster) pintu ruang dapur. “Bapak sudah tergantung di sebuah jendela pintu dengan menggunakan tali dan kondisi sudah tidak bernyawa. Saya lihat Handphone-nya masih live di facebook langsung saya matikan,” ujar Edwin. [caption id="attachment_371784" align="alignnone" width="900"] Foto: Erdika Mukdir | ANTV[/caption] Jenazah AM kemudian dibawa ke rumah keluarga. Dikebumikan pada Selasa (8/9/2020) siang. Erdika Mukdir | Kendari, Sulawesi Tenggara