Ada Udang di Balik Gimbal pada Kuliner Khas Semarangan Ini

Ada Udang di Balik Gimbal pada Kuliner Khas Semarangan Ini (Foto : )

Ada udang di balik Gimbal. Ini bukan plesetan pepatah "ada udang di balik batu". Ini memang benar-benar ada. Tahu Gimbal adalah salah satu kuliner khas Semarang. Di balik gimbal itulah ada udangnya. Gimbal adalah semacam bakwan tapi digoreng melebar. Terbuat dari bahan tepung terigu campur tepung beras yang dibumbui bawang. Nah, khusus pada racikan tahu gimbal, pada bagian tengahnya diberi beberapa udang besar lalu digoreng sampai garing. Maka kadang-kadang banyak yang iseng nyebut ada udang di balik gimbal itu. Sesuai namanya, maka tahu gimbal itu bahan utamanya tahu putih dan gimbal yang dicampur udang tadi. Mirip-mirip Tahu Kupat Magelangan, tapi lebih komplit. Seporsi tahu gimbal terdiri dari tahu goreng besar, gimbal, lontong, telur mata sapi, tauge dan kol, lalu "digebyur" atau dituangi bumbu kecap campur kacang. Kuah tahu gimbal ini punya rasa khas. Meski mirip kuah tahu kupat, tapi ada campuran petisnya yang cukup kuat. Kacangnya juga lebih banyak sehingga cenderung kental. Salah satu pusat kuliner tahu gimbal ada di Taman KB. Sekarang sudah diganti nama Taman Indonesia Kaya, persis di samping utara Kantor Gubernur Jawa Tengah. Paling tidak ada sepuluh warung tahu gimbal. Jadi tinggal pilih saja. [caption id="attachment_371340" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] Salah satu yang sering saya cicipi adalah tahu gimbal Pak Edy. Orangnya tinggi kerempeng. Dan enak diajak ngobrol. "Sudah lebih 20 tahun saya jualan di sini. Sejak masih bernama Taman KB sampai sekarang jadi Taman Indonesia Kaya," begitu Pak Edy mengawali obrolan. Di gerobaknya yang terbilang cukup besar, ada tumpukan lontong dan gimbal yang tampil mencolok dan menggoda karena udangnya yang gemuk-gemuk. Sementara tahu putihnya ditata pada semacam baki karena masih mentah. Jadi nanti kalau mau diracik baru digoreng sehingga terasa lebih segar. "Udangnya kadang pakai udang tambak, kadang pakai udang laut, tergantung yang mana yang lagi musim. Yang jelas saya pakainya yang gemuk-gemuk sehingga daging udangnya terasa kenyal," lanjutnya. [caption id="attachment_371341" align="alignnone" width="900"] Foto: viva.co.id[/caption] Bumbu tahu gimbal diracik dadakan. Ada bawang putih, garam, cabai rawit, dan petis udang. Lalu diberi kacang tanah goreng dan gula jawa. Setelah diuleg halus diberi air asam jawa dan kecap manis. Kuah jadi diguyur ke irisan tahu goreng, irisan gimbal, potongan lontong, dan telur mata sapi. Di atasnya diberi irisan kol mentah, taoge, sledri dan bawang goreng. [caption id="attachment_371342" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] "Ya seporsi tahu gimbal yang begini ini, nanti pas makan diaduk-aduk dulu agar bumbu kuahnya nyampur dan meresap," kata Pak Edy. Saat ini sepiring tahu gimbal harganya 25 ribu rupiah. Biasanya paling ramai itu pas jam makan siang sampai sore. Kalau minggu dan liburan, pembelinya berdatangan sampai malam. Teguh Joko Sutrisno | Semarang, Jawa Tengah