Berlanjutnya ketegangan di Timur Tengah membuat Israel memamerkan senjata laser terbaru mereka.
Adanya serangan balon peledak membuat militer Israel kian bersiaga. Kali ini mereka menyiapkan senjata terbaru berupa tembakan laser yang dapat membidik target dengan akurat. Senjata laser itu dikembangkan oleh OptiDefense, sebuah startup atau perusahaan rintisan Israel dan dioperasikan oleh Angkatan Darat negara itu bersama polisi perbatasan. Senjata laser dapat dipindahkan dengan cepat.
Sistem itu telah menunjukkan akurasi hingga 90 persen dalam menembak jatuh balon dan drone jarak pendek. Nicole Franco dari Angkatan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, dengan sistem ini pihaknya dapat mendeteksi setiap gerakan di udara.
"Kami melihat apakah itu burung atau balon atau drone, dan jika itu adalah drone atau balon, kami mengirimkan semua informasi dan koordinatnya kembali ke ‘Lahav Or’ yang berfungsi melacak target dan menembaknya dengan laser,” katanya.
Petugas dapat memantau obyek di udara dengan cepat. Sementara Ami Ishaya, eksekutif OptiDefense, mengatakan, perangkat ini berharga 1 juta dollar AS atau setara dengan Rp14,7 miliar per unitnya. Obyek berupa drone atau balon peledak dapat dibidik dengan akurat Menurut Ami, perangkatnya memiliki keunggulan lebih aman dari sistem lainnya yang ada di pasaran.
“Kami menggunakan laser khusus dan optik pemfokusan khusus. Jadi, kami memiliki jarak aman yang sangat pendek. Jadi, kami tidak ada masalah dengan apa saja (pesawat dan burung) yang terbang. Alat ini sangat bagus untuk dioperasikan di daerah perkotaan, di angkatan udara, dalam rencana strategis, bahkan di acara publik atau stadion,” katanya.
Awalnya senjata laser ini dipakai untuk mengatasi ancaman balon peledak. Tapi menurut perancangnya, alat ini juga bisa digunakan untuk menghadapi ancaman serangan drone jarak jauh. VOA Indonesia