KROSCEK: Video Ahok: Pertamina 7 Bulan Tidak Untung, “Gua Bubarin”

ahok fi (Foto : )

Muncul unggahan video Ahok di media sosial yang menyebut dalam tayangan, Pertamina 7 bulan tidak untung, "gua bubarin". Beredar cuitan di media sosial Twitter, oleh akun @_KingPurwa, dengan narasi berikut: “Sekali lagi plisss jgn di RT, kesian! bikin malu soalnya, dah di depak dari 500 Fortune Global, rugi pulak!” Cuitan disertakan unggahan video Komisaris Independen Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang diberi judul “Viral! Sesumbar Ahok: 7 Bulan Gak Untung Gua Bubarin, Ehh Sekarang Tekor 11 Triliun.” Video yang berdurasi 22 detik ini, Ahok menyebut: “Enggak ada lagi cerita APBN setor duit kepada BUMN, yang ada BUMN mesti setor duit kepada APBN dong. Masa’ tiap tahun mesti disuntik. Yang enggak beres ya dibubarin atau digabung.” Lalu, pewawancara bertanya, “Anda optimistis ini bisa jalan ini?” Ahok pun menanggapi, “Ya tujuh bulan juga udah mulai keliatan kok. Gue udah bilang, kalau enggak gue bubar, gue berhenti nih, gue bilang.” Sejak dibagikan tanggal 26 Agustus 2020, video sudah ditonton 113,5 ribu tayangan di-retweet lebih dari 4.800 kali dan disukai lebih dari 6.100 kali. https://twitter.com/_KingPurwa/status/1298497389951455232 Lantas benarkah Ahok akan membubarkan Pertamina jika 7 bulan tidak untung? Berikut krosceknya. Seperti dilansir turnbackhoax.id, Kamis (3/9/2020), mengacu tempo.co, klaim bahwa Ahok bakal bubarkan Pertamina jika tujuh bulan tak untung adalah klaim yang menyesatkan. Faktanya, kata-kata “tujuh bulan” tidak merujuk pada pembubaran Pertamina jika merugi. Konteksnya adalah soal BUMN di mana BUMN yang tidak beres bisa dibubarkan atau digabung dengan BUMN lain. Melalui penelusuran jejak digital di reverse image tool Google serta Yandex, ditemukan video merupakan potongan dari video Instagram Live wawancara Andy F. Noya (pemandu Kick Andy Show) dengan Ahok. [caption id="attachment_370155" align="alignnone" width="900"] Penelusuran thumbnail video, menuju tayangan live Instagram @kickandyshow. (Kolase screenshot Twitter/yandex)[/caption] Hal ini terlihat dari baju yang dikenakan Ahok, berkerah dan berwarna hitam, serta bentuk lemari kayu yang berada di belakang Ahok. Suara pria yang terdengar dalam video unggahan akun King Purwa pun sama dengan suara Andy. Begitu pula dengan pernyataan-pernyataan yang mereka ucapkan. Video itu diunggah oleh akun Instagram Kick Andy, @kickandyshow, pada 27 Juni 2020. Video berdurasi 1 jam 18 menit itu diberi judul “Apa Kabar Pak Ahok”. Video tersebut juga diunggah oleh kanal YouTube Kick Andy Show pada 2 Juli 2020 dengan judul yang sama, namun dibagi menjadi empat video. [caption id="attachment_370156" align="alignnone" width="559"] Live Instagram Apa Kabar Ahok di @kickandyshow. (Foto: Screenshot Instagram/@kickandyshow)[/caption] Terkait potongan video yang viral, bahwa Ahok menyebut soal pembubaran, terdapat pada menit 58:22 video Instagram Live atau menit 12:07 video di YouTube bagian ketiga. Awalnya, pada menit 8:30 video di YouTube, Andy bertanya soal alasan Ahok menerima jabatan sebagai Komut Pertamina. Ahok menjelaskan panjang lebar. [caption id="attachment_370158" align="alignnone" width="550"] Chanel YouTube kanal Kick Andy Show, IG LIVE-APA KABAR AHOK. (Foto: Screenshot YouTube/Kick Andy Show)[/caption] Dia menyatakan ingin membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam mengurangi defisit neraca berjalan. Dia juga ingin meningkatkan kinerja Pertamina di kancah global. Selain itu, mengemban jabatan tersebut menjadi portofolio baginya. Ahok pun menceritakan program-programnya di Pertamina. Pertama, dia menyinggung soal perubahan sistem jenjang karier di Pertamina, dengan menerapkan semacam lelang jabatan. Lalu, dia membicarakan soal tim transformer di dewan komisaris yang berisi anak-anak muda terbaik Pertamina. Berikut ini transkrip lengkap penjelasan Ahok berikutnya: “Kalau saya bisa membuat transformasi yang baik di Pertamina, harusnya bisa jadi model untuk seluruh BUMN. Misalnya, kita lagi buat procurement (pengadaan) itu satu pintu, dengan harga perkiraan sendiri itu, yang online persis saya bikin e-procurement di DKI lah. Nah, kalau itu bisa diberlakukan di seluruh BUMN, dengan daya tawar kita butuh barang dengan kontrol harga seperti itu, ini bisa hemat uang banyak banget. Dan ke depan, Kementerian BUMN bisa dibubarkan kalau sudah bisa go public. Rakyat memiliki, dia kontrol, untuk apa ada Kementerian BUMN? Enggak ada lagi cerita APBN setor duit kepada BUMN, yang ada BUMN mesti setor duit kepada APBN dong. Masa’ tiap tahun mesti disuntik. Yang enggak beres ya dibubarin atau digabung.” Lalu, Andy bertanya, “Anda optimistis ini bisa jalan ini?” Ahok pun menanggapi, “Ya tujuh bulan juga udah mulai keliatan kok. Gue udah bilang, kalau enggak gue bubar, gue berhenti nih, gue bilang nih.” Lewat video yang lengkap ini, diketahui bahwa konteks pernyataan Ahok adalah soal program yang sedang ia jalankan di Pertamina, yakni e-procurement. Ahok meyakini efek dari program tersebut akan mulai terlihat dalam tujuh bulan ke depan. Jika tidak, Ahok akan “bubar” atau berhenti. Kata-kata “tujuh bulan” itu tidak merujuk pada pembubaran Pertamina jika merugi. Menurut Ahok, jika e-procurement bisa diadopsi oleh seluruh BUMN, BUMN bakal menghemat anggaran yang cukup besar. Dengan demikian, tidak akan ada lagi BUMN yang mesti mendapatkan suntikan dana dari APBN. Dapat disimpulkan klaim bahwa Ahok bakal bubarkan Pertamina jika tujuh bulan tak untung adalah klaim yang menyesatkan, karena pernyataan pembubaran oleh Ahok, tidak secara spesifik merujuk pada Pertamina. Konteksnya adalah soal BUMN di mana BUMN yang tidak beres bisa dibubarkan atau digabung dengan BUMN lain. Informasi termasuk dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.