Otto Hasibuan Tuntut Provider Cellular Rp1 Triliun, Terkait Kebocoran Data Denny Siregar

Denny Siregar (kiri) bersama Otto Hasibuan (tengah) mensomasi provider cellular Rp 1 Trilyun, (foto istimewa) (Foto : )

Kuasa Hukum Denny Siregar, Otto Hasibuan mensomasi perusahaan provider Telkomsel untuk mengganti kerugian sebesar Rp1 Triliun atas kebocoran data kliennya. Surat somasi tersebut dikatakan Otto Hasibuan dikantornya Jl, Gajah Mada, Jakarta Pusat, untuk 7 hari kedepan sejak, Kamis (03/09/2020).Otto juga beranggapan, surat somasi yang dilayangkan guna melindungi masyarakat luas terhadap kerahasiaan data pribadi konsumen yang harus dijaga oleh perusahaan, selain itu, ia juga mendorong DPR RI untuk membuat UU perlindungan data pribadi."Hal lebih penting kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia dan perbuatan ini pidana dan bisa dituntut secara pidana dan perdata. Jangan hanya tanggung jawab si pekerja. Namun, majikan turut bertanggung jawab terhadap kejadian ini. Dalam hal ini, Telkomsel," papar Otto.Otto menjelaskan bahwa peristiwa itu berawal pada tanggal 5 Juli 2020, Denny Siregar mem- posting  kepada Telkomsel kenapa data bisa dibuka, lalu pada 10 Juli 2020, Denny Siregar akhirnya melapor ke Polda."Denny Siregar adalah  influencer  yang terkenal dan selalu menjaga data pribadi. Ada kekhawatiran keamanan keluarganya. Rumah Denny Siregar didatangi orang dan kadang-kadang ada yang duduk di dekat rumah Denny Siregar dan membuat keluarga ketakutan; sangat terganggu sekali dan mengancam pekerjaannya," beber Otto dalam keterangan persnya.Pengacara yang sempat menarik perhatian publik, terkait kasus pembunuhan kopi sianida ini menegaskan, akan melanjutkan ke Pengadilan jika tidak terjadi kesepakatan pada kedua belah pihak, terkait surat somasi yang dilayangkannya.Sementara itu, Denny Siregar yang duduk disebelah Otto Hasibuan menjelaskan, bahwa dirinya mendapat intimidasi sejak terjadi kebocoran data pribadinya."Saya khawatir ada perkusi kepada saya dan kemungkinan ada penyerangan kepada saya, sampai sekarang, kami alami teror mental dan pengiriman barang COD yang meminta rumah untuk membayar. Saya sejak lama berbeda pandangan politik dan saya banyak mengamati isu radikalisme. Saya anggap ini puncak untuk pelemahan kepada saya," tutup Denny.