Pemprov DKI Jakarta berwacana mengizinkan sepeda masuk jalan tol. Pemprov DKI Jakarta telah melayangkan permohonan ke Kementerian PUPR agar wacana tersebut dapat direalisasikan. Anggota Komisi C Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Esti Arimi Putri pun bereaksi terkait wacana Pemprov DKI tersebut. Esti mengaku tidak setuju dengan rencana Anies Baswedan itu dan menilai kebijakan yang mengada-ada."Engga setuju, bahaya banget. Ini peraturan yang mengada-ada. Ini sangat membahayakan keselamatan para pesepeda," kata Esti Arimi Putri kepada wartawan, Kamis (27/8/2020).Esti Arimi menilai, jalan tol hanya difungsikan untuk kendaraan roda empat dan lebih. Bahkan sepeda motor pun tidak diperbolehkan melintas di jalan tol.[caption id="attachment_367178" align="alignnone" width="900"] Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Kritik Rencana Anies Baswedan Terkait Wacana Pesepeda Masuk Jalan Tol (Foto: ANTV/Dewa)[/caption]"Ini seolah-olah peraturan yang mengada-ada. Masa sepeda ada di jalan tol. Fungsi Tol untuk kendaraan roda 4 dan lebih. Dengan kecepatan laju tinggi," tegasnya.Politikus Partai Gerindra itu berpendapat, sebaiknya Pemprov DKI fokus terhadap penanganan Covid-19 saja saat ini. Karena saat ini Covid-19 masih menjadi ancaman serius masyarakat Jakarta."Kenapa tidak fokus untuk bersatu melawan Covid-19. Harusnya masyarakat disosialisasikan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan) perlu ada nya sosialisasi secara creative," ujarnya.Pemprov DKI Jakarta, kata Esti Arimi harus fokus untuk bersatu melawan Covid-19, bukan gagasan-gagasan off line semata. Namun, dalam pencegahan Covid-19 tersebut juga harus memperhatikan efek psikologi masyarakat dengan tidak membuat takut warga."Dirangkul masyarakat untuk kuat melawan Covid-19. Efek psikologi dan ekonomi ini bertahap akan pulih dan butuh waktu layer per layer. Multiple efek dari Covid-19 ini pun nyata," pungkasnya. Mahendra Dewanata | Jakarta