Menpora Zainudin Amali membuka Rakernas KONI Pusat yang berlangsung secara virtual 25-27 Agustus 2020 dan punya pesan khusus untuk KONI daerah serta setiap cabang olahraga. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang dimulai 25-27 Agustus 2020. Rakernas tahun ini adalah yang pertama digelar KONI Pusat dengan metode virtual.Tujuan Rakernas untuk merumuskan kebijakan strategis guna membina atlet dalam meningkatkan olahraga prestasi.Pembinaan olahraga prestasi memerlukan penyesuaian khusus karena adanya pandemi Covid-19 yang belum usai. Pandemi berdampak pada penyelenggaraan berbagai single/multi event bergengsi yang harus ditunda. Oleh karenanya, tahun 2021 akan menjadi tahun yang padat dengan kegiatan olahraga prestasi. Untuk menghadapi tantangan 2021 maka dibutuhkan persiapan sejak saat ini. “Jadi pelatih membuat program kembali sehingga saat tampil di tahun 2021, atlet capai puncak (performa)," terang Ketua Umum KONI Pusat Letnan Jenderal TNI (Purn) Marciano Norman.Pada Rakernas hari pertama, seluruh pimpinan KONI Provinsi hadir, begitu juga pimpinan seluruh induk cabor di Indonesia dan organisasi olahraga fungsional KONI Pusat.Hari ini seluruh peserta mendengarkan paparan Program Kerja KONI Pusat 2019 dan 2020, Persiapan PON XX 2021 di Papua, penyelenggaraan PON XXI Aceh dan Sumatera Utara, hasil kerja amandemen UU Sistem Keolahragaan Nasional, penyempurnaan anggaran dasar dan rumah tangga KONI, serta pelaporan program kerja 2019 dan 2020 Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI).[caption id="attachment_366348" align="alignnone" width="1280"] Ketum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman memberi keterangan pers pada hari pertama Rakernas KONI Pusat. Foto : KONI Pusat[/caption]Rakernas hari pertama dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia (Menpora) Zainudin Amali. Dalam pembukaannya, Menpora menyinggung tentang banyak kegiatan olahraga yang terhenti tahun ini akibat pandemi.Menurutnya, meski pandemi masih berlanjut akan tetapi pembinaan olahraga masih dapat dilakukan. Menpora berharap pembinaan olahraga tetap dilakukan supaya prestasi olahraga di Indonesia tidak tertinggal jauh dengan negara lainnya."Pandemi ini juga terjadi di 215 negara lain, jadi tidak ada alasan karena pandemi, prestasi harus turun. Karena negara-negara lain juga seperti itu," katanya.Menpora sadari bahwa kegiatan olahraga yang terhenti berdampak pada perekonomian. Tidak sedikit mereka yang menggantungkan hidupnya pada penyelenggaraan olahraga. Di samping banyaknya agenda yang tertunda, Zainudin Amali memberikan apresiasi cabang olahraga tetap mengadakan latihan terpusat dengan menerapkan protokol kesehatan. Seperti semisalnya PBSI, angkat besi dan menembak yang sampai sekarang belum ada kasus atlet positif saat menjalani Pelatnas."Jadi bisa dilakukan sesuatu asal dengan perhitungan dan tetap waspada," tuturnya.Hal lain yang tak kalah penting adalah terkait kerja sama yang akan terjalin antara KONI Pusat dan Kemenpora. Menpora memaparkan kalau nanti KONI Pusat akan kembali ke misi awalnya untuk melakukan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan olahraga prestasi di induk cabang-cabang olahraga. Sehingga, KONI akan memiliki tanggung jawab untuk memantau dan mengawasi komitmen cabang olahraga dalam hal pembinaan prestasi. Ia berharap, pola kerja sama yang terjalin ini dapat dicontoh di daerah untuk menjalin hubungan baik dengan pemerintah."Saya berharap pimpinan KONI daerah bisa berkomunikasi yang baik dengan pemerintah daerah karena itu menjadi akselerasi pembinaan olahraga prestasi," harap Zainudin.Ketua Umum KONI Pusat menyambut baik harapan Menpora. KONI Pusat akan membantu pemerintah dalam hal pembinaan dan pengawasan olahraga prestasi.“Usul anggaran akan diverifikasi supaya baik, sebelum diajukan ke Kemenpora," terang Ketua Umum KONI Pusat yang berharap adanya akuntabilitas yang baik. “Anggaran besar itu akuntabilitasnya harus terjaga. Kami punya komitmen kuat.”, tegas Marciano Norman pada Rakernas hari pertama.