KROSCEK: Daftar Kartu Indonesia Pintar sampai 25 Agustus 2020

kip fi (Foto : )

Muncul unggahan tautan di media sosial, daftar Kartu Indonesia Pintar sampai tanggal 25 Agustus 2020. Beredar di media sosial Facebook, sebuah tautan Google Docs berjudul “Daftar Kartu Indonesia Pintar Pendaftaran sampai 25 Agustus 2020”. Tautan dibagikan pada Kamis (20/8/2020), oleh pengguna Facebook bernama Riyan, ke sebuah grup Facebook #SDKBB " SEPUTAR DESA KABUPATEN BANDUNG BARAT” yang beranggotakan 181 ribu orang, Dalam tautan tersebut akun Riyan menambahkan sebuah narasi, sebagai berikut: "selamat malam.. bagi yg punya putra putri SD SMP SMA/K ingin mengajukan program Indonesia Pintar / Kartu Indonesia Pintar, silakan mengisi link dibawah ini. Ditunggu sampai tanggal 25 Agustus 2020. Tks" Unggahan tautan ini telah mendapat 112 respons warganet, 239 komentar, dan 50 kali dibagikan ulang pengguna Facebook. Lantas benarkah unggahan tautan ini yang menyebut mengajukan pendaftaran KIP ditunggu sampai tanggal 25 Agustus 2020? Berikut krosceknya. Seperti dilansir lewat laman turnbackhoax.id, Selasa (25/8/2020), dari hasil penelusuran, faktanya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI membantah adanya link yang disiarkan oleh sumber klaim. Kemendikbud juga mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap formulir penipuan yang meminta data siswa tersebut. Dalam penjelasan laman kominfo.go.id, di artikel berjudul “[HOAKS] Formulir Online Pendaftaran Kartu Indonesia Pintar”, pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sudah memberikan bantahan melalui unggahan instastory. [caption id="attachment_365945" align="alignnone" width="900"] Klarifikasi Kominfo via Instagram kemdikbud terkait unggahan daftar KIP. (Kolase screenshot kominfo.go.id & IG kemdikbud.ri)[/caption] Bantahan itu tertuang dalam akun Instagram @kemdikbud.ri pada Minggu, 23 Agustus 2020. Sehingga dengan kroscek dan penjelasan ini, klaim adanya dokumen yang berjudul “Daftar Kartu Indonesia Pintar Pendaftaran sampai 25 Agustus 2020” adalah klaim palsu. Informasi yang dibagikan termasuk kategori Fake Content atau Konten Palsu.