Seekor buaya raksasa ganas yang kerap kali menghantui warga, kembali berhasil ditangkap warga Desa Tanah Bawah, Kabupaten Bangka Induk, Provinsi Bangka Belitung. Buaya ini kerap merusak jaring ikan nelayan setempat. Buaya raksasa ganas dengan panjang 4 meter berbobot 400 kilogram yang kerap kali menghantui warga berhasil ditangkap warga Desa Tanah Bawah, Kabupaten Bangka Induk, Babel. Buaya ini sering muncul di permukaan alur sungai, sehingga warga Desa Tanah Bawah khawatir dan takut.[caption id="attachment_364048" align="alignnone" width="900"] Buaya sepanjang 4 meter jadi tontonan warga Desa Tanah Bawah, Bangka Induk, Babel (Foto: ANTV/Frendy Primadana)[/caption]Warga telah lama ingin menangkap buaya ini, tiba-tiba buaya ini tersangkut di jaring ikan nelayan, dan warga pun segera menangkapnya beramai-ramai dan diseret ke pinggir sungai. Adanya penangkapan buaya raksasa ganas tersebut, membuat warga heboh dan menjadi tontonan warga sekitar. Dari informasi warga bahwa ada buaya raksasa ganas berhasil ditangkap warga, Tim Alobi Foundation, organisasi hewan Bangka-Belitung bersama BKSDA resort Bangka, langsung mendatangi lokasi buaya tertangkap. Tim gabungan inipun langsung mengevakuasi reptil ganas ini untuk dibawa ke pusat penyelamatan satwa.Buaya dengan panjang empat meter ini ditangkap warga, karena kerap kali mengganggu jaring ikan maupun pancing nelayan setempat saat beraktivitas mencari ikan di sungai Upang. Khawatir menimbulkan korban jiwa, warga kemudian menangkap buaya ini. Nmun hebatnya, buaya ditangkap tanpa menggunakan pancing atau perangkap besi. Buaya ini hanya tersangkut di jaring ikan nelayan.“ Buaya ini memang sering merusak pancing dan jaring nelayan. Cuma baru buaya ini yang berani naik ke darat dan akhirnya ditangkap warga, “ ujar Mardi, seorang nelayan warga Desa Tanah Bawah.Dengan susah payah. buaya berbobot 400 kilogram ini dievakuasi ke pusat penyelamatan satwa Alobi untuk direhabilitasi.Menurut Ketua Alobi Foundation Babel, Langka Sani, buaya kerap muncul karena saat ini sedang memasuki musim kawin. sehingga membuat buaya menjadi agresif.Di Bangka-Belitung sejak 2016 hingga saat ini terdapat 69 kasus buaya berkonflik dengan manusia dan menimbulkan 36 korban jiwa, 12 orang meninggal dunia dan 24 luka-luka.Frendy Primadana | Bangka Induk, Bangka-Belitung