Ditemukan artikel dalam situs uangindonesia.com, yang menyebut ternyata bahan baku uang kertas dollar Amerika adalah dari serat pohon pisang abaka.
Situs uangindonesia.com mengunggah artikel yang berjudul, “Bahan Baku Uang Kertas Dolar Amerika dari Serat Pohon Pisang Abaka.”
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa uang kertas dolar Amerika Serikat dicetak menggunakan bahan baku serat pohon pisang abaka.
Pohon pisang abaka merupakan tanaman asli Negara Filipina dan mempunyai nama ilmiah Musa textilis dan tumbuh juga di Indonesia.
Berikut isi artikel lengkap dalam situs uangindonesia.com:
“Bahan baku uang kertas dolar Amerika – Berdasarkan bahan pembuatannya, uang dibagi menjadi dua: uang logam dan uang kertas. Kalau Anda rajin-rajin baca uangindonesia.com pasti sudah tau uang kertas rupiah bukan terbuat dari bahan kertas biasa, melainkan kapas. Oleh karenanya bisa lebih tahan lama meskipun dilipat bolak-balik atau berjam-jam terendam bersama pakaian (cucian).
Dolar Amerika Serikat mungkin adalah satu-satunya mata uang asing yang paling terkenal di negara mana pun di dunia. Saya berpendapat demikian karena mata uang dengan kode ISO 4217 USD itu merupakan mata uang internasional. Jadi, meskipun bukan di negara pengguna resmi, dolar AS bisa diterima dengan gampang.
Karena banyak pemakainya, sudah pasti uang bersimbol $ itu dibuat dengan kualitas tinggi. Tujuannya agar tidak mudah rusak yang akhirnya terus-terusan memperbaharuinya. Jika rupiah dicetak dengan bahan kapas saja sudah lumayan kuat, lalu bagaimakah dengan dolar? Kira-kira bahan baku pembuatannya dari apa?
Bahan baku uang kertas dolar Amerika Serikat
Ternyata, uang kertas dolar Amerika Serikat dicetak menggunakan bahan baku serat pohon pisang abaka. Jenis pisang apakah itu? Pisang abaka merupakan tanaman asli Negara Filipina dan mempunyai nama ilmiah Musa textilis. Jika Anda penasaran penampakan pohon golongan Musaceae ini, silakan lihat gambar atas.
Tanaman yang menjadi bahan baku uang dolar ini tumbuh subur di negeri Indonesia wilayah bagian paling utara. Tepatnya di Desa Esang, Kecamatan Esang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Selain itu, dapat juga ditemui di kawasan Pegunungan Gampong Suak Buluh, Kecamatan Simeulue Timur, Aceh.
Menurut para petaninya di Talaud, produksi pisang abaka di sana adalah yang terbesar kedua di dunia setelah Filipina. Bukan hanya kuantitas, kualitasnya juga menepati urutan kedua. Kualitas terbaik pertama masih dipegang negara beribu kota Manila.
Masih berhubungan dengan nama latinnya, serat pohon pisang abaka selain dijadikan bahan baku uang dolar Amerika serikat, juga didayakan menjadi bahan utama industri tekstil berupa kain, karpet, dan sebagainya. Tidak hanya itu, benda lain seperti kertas, kantong teh celup, tisu, dan tali kapal ukuran raksasa yang biasa digunakan Pelni juga ada yang dibikin menggunakan bahan ini.”
[caption id="attachment_363798" align="alignnone" width="704"]
KROSCEK: Ternyata Bahan Baku Uang Kertas Dolar dari Serat Pohon Pisang Abaka
Rabu, 19 Agustus 2020 - 19:40 WIB
Baca Juga :