Kampung Jawa Denpasar, Komunitas Muslim Terbesar di Pulau Dewata

Kampung Jawa Denpasar, Komunitas Muslim Terbesar di Pulau Dewata (Foto : )

Kampung Jawa Denpasar adalah wilayah komunitas muslim terbesar di Pulau Bali. Menariknya, meski disebut Kampung Jawa, mayoritas penduduknya berasal dari Pulau Madura. Masjid Baiturrahmah adalah salah satu bukti tingginya toleransi beragama masyarakat Hindu Bali.  Pulau Bali adalah wilayah yang penghuninya mayoritas beragama Hindu (Bali). Meski demikian, umat agama lain tetap aman dan nyaman bertumbuh. Kampung Jawa Denpasar adalah salah satu contoh kongkret. Kampung Jawa Denpasar kini menjadi lokasi para wisatawan yang mencari kuliner halal. Karenanya, perkampungan masyarakat muslim ini begitu ramai pengunjung saat memasuki bulan puasa. Kampung Jawa tepatnya di Dusun Wanasari, Dauh Puri Kaja, Jalan Ahmad Yani, Denpasar, Bali. Kampung Jawa Denpasar dan Perang Puputan Badung Keberadaan Kampung Jawa Denpasar tidak lepas dari peristiwa Perang Puputan Badung tahun 1906. Perang besar yang melibatkan pasukan Kerajaan Badung melawan Belanda. Konon, dulu kampung ini merupakan domisili prajurit Jawa yang berjuang bersama pejuang Bali melawan penjajah pada Perang Puputan Badung. Kampung ini awalnya berlokasi tak jauh dari Pasar Badung. Namun, pada tahun 1907, lokasinya dipindahkan ke dua tempat, yakni Kampung Jawa Pemecutan dan Kampung Jawa. Kampung Jawa Pemecutan berada tidak jauh dari Pura Pemecutan. Sementara itu, Kampung Jawa merupakan wilayah yang saat ini begitu populer di Denpasar, tepatnya di Dusun Wanasari yang masuk dalam wilayah Desa Dauh Puri Kaja di Kecamatan Denpasar Utara. Menariknya, meski disebut dengan Kampung Jawa, mayoritas penduduk di wilayah ini berasal dari Pulau Madura. Kampung ini berkembang begitu pesat dengan jumlah penghuni kini mencapai lebih dari 7 ribu jiwa. Masjid Baiturrahmah Simbol Teleransi Masyarakat Bali Sebagai komunitas muslim terbesar di Pulau Bali, tidak heran kalau Kampung Jawa Denpasar memiliki masjid yang menjadi tempat beribadah. Masjid utama yang bisa dijumpai di kawasan ini bernama Masjid Baiturrahmah yang didirikan sejak tahun 1926. [caption id="attachment_363669" align="alignnone" width="900"] Foto: ngopibareng.id[/caption] Lokasi berdirinya masjid, dulunya dikenal sebagai wilayah angker. Di sini, dulu berdiri area hutan lebat yang disebut dengan hutan Wanasari. Tak hanya itu, berada tidak jauh dari area masjid, dulu juga terdapat kuburan yang telah digunakan sebagai makam warga muslim. Pada awal pendiriannya, Masjid Baiturrahmah Kampung Jawa Denpasar memiliki bentuk fisik sederhana. Ukurannya juga sangat kecil, dengan dinding yang terbuat dari materiak kayu bambu. Ukurannya waktu itu, tidak mampu menampung kedatangan umat Islam yang ada di Kampung Jawa. Raja Pemecutan yang beragama Hindu kemudian menghibahkan area tanah. Juga memerintahkan pemindahan pura pelinggih kecil yang ada di lokasi masjid. Selanjutnya, masjid ini terus dikembangkan dan baru saja direnovasi sehingga menjadi lebih megah. Dengan demikian tidak heran kalau Masjid Baiturrahmah di Kampung Jawa Denpasar menjadi simbol toleransi beragama masyarakat Hindu Bali.