Menurut Joko, industri periklanan pada 2019 dipengaruhi oleh Pemilihan Presiden dan pemilihan anggota legislatif yang digelar bersamaan pada April 2019.
Selama periode ketidakpastian ini, pengiklan FMCG memilih untuk wait and see dalam melakukan belanja iklan di stasiun televisi. Hal ini mengakibatkan perseroan sebagai entitas induk ANTV mengalami penurunan pertumbuhan pada tahun 2019 menjadi Rp.1.496,7 miliar," ujarnya Menurutnya, selisih kurs yang positif dan efisiensi yang telah dilakukan oleh manajemen, berhasil mencatatkan laba bersih perseroan sebesar Rp64,5 miliar dibandingkan tahun sebelumnya minus Rp140,6 miliar.
Joko memandang, kebijakan yang diambil manajemen perseroan dalam mengalokasikan waktu dan sumber daya untuk meningkatkan kesiapan ANTV menghadapi masa depan digital serta revolusi industri 4.0. sudah sangat tepat.
Baca Juga :