Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kembali menjadi sorotan setelah memerintahkan agar anjing peliharaan disita dan diserahkan ke restoran untuk dimasak. Langkah Kim itu diyakini bertujuan untuk meredam ketidakpuasan publik di tengah situasi ekonomi yang semakin kolaps, termasuk kekurangan pangan.Anjing peliharaan diilaporkan hanya dimiliki oleh orang kaya maupun pejabat berpengaruh Korea Utara di ibu kota Pyongyang.Hewan itu disebut sebagai "simbol kemerosotan yang dibawa duniat Barat", dimana warga lainnya hanya memelihara babi atau pun hewan ternak lainnya.Pada Juli lalu, Kim Jong Un mengeluarkan larangan kepemilikan hewan peliharaan, di mana dia menyebutnya sebagai "tren dari ideologi burjois".Sumber kepada harian Korea Selatan Chosun Ilbo mengungkapkan, aparat Korut memaksa warga yang kedapatan mempunyai anjing untuk menyerahkannya. Atau jika mereka menolak, pihak keamanan akan menyitanya di mana ada sebagian yang dijual ke kebun binatang milik negara.Ada juga yang dilaporkan diserahkan ke restoran khusus daging anjing, sehingga canine itu bisa diolah, dilansir Sky News Senin (17/8/2020).Masakan berbahan daging anjing cenderung populer di China dan Semenanjung Korea, meski konsumsinya kini dilarang di Korea Selatan.Sumber tersebut menerangkan, para pemilik jelas hanya bisa mengutuk Kim Jong Un dari belakang, tanpa bisa melakukan apa pun."Orang biasa beternak babi di beranda mereka. Namun orang kaya memelihara anjing, yang jelas memicu kebencian," papar sumber itu.Praktik memelihara hewan seperti anjing mulai melunak ketika Korut menjadi tuan rumah Festival Anak Muda dan Pelajar Dunia pada 1989. Setelah berdasarkan laporan Chosun Ilbo, orang-orang berpengaruh di Pyongyang mulai menggalakkan tren itu sebagai simbol status mereka.Langkah yang dikeluarkan Kim Jong Un tersebut dipuji pemerintah sebagai upaya untuk melindungi negara dari "nilai Barat yang merosot". Sky News
Kim Jong Un Perintahkan Sita Anjing Peliharaan, Bawa ke Restoran Untuk Dimasak
Rabu, 19 Agustus 2020 - 02:55 WIB
Baca Juga :