Seorang pria bernama Albin Benny ditangkap polisi Vellarikundu, India atas pembunuhan saudara perempuannya, Ann Mary. Tak cuma menghabisi nyawa adiknya, ia juga nyaris membunuh orangtuanya dengan campuran racun tikus. Dilansir dari New India Express pada Sabtu (15/08/2020), Albin Benny berusaha membunuh semua anggota keluarganya agar bisa menguasai properti milik orangtuanya, Benny Olikkal dan Bessy."Pembunuhan Ann Mary keji dan tak beralasan. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, dia telah merencanakan tiga pembunuhan itu sebagai bunuh diri," kata inspektur K Premsadan, petugas stasiun Vellarikundu, yang menyelidiki kasus tersebut. Pada tanggal 30 Juli, Albin meminta ibunya Bessy dan adiknya, Ann Mary untuk dibuatkan es krim. Adiknya memutuskan membuat es krim bourbon dan membeli bahan-bahannya di toko roti di Vellarikkundu.Ibu dan putrinya membuat dua ember es krim, satu ditempatkan di freezer sedangkan yang kedua disimpan di lemari es. Pada malam hari, es krim sudah siap dan keempat anggota keluarga memakannya.Malam itu Albin, mengosongkan setengah tabung pasta Ratol ke dalam ember es krim yang diletakkan di bawah di lemari es. Pada pagi hari tanggal 31 Juli, Ann Mary mencampur es krim di kedua ember dan menaruhnya di lemari es."Malam itu ayah dan putrinya mengkonsumsinya tetapi Albin pamit dengan mengatakan dia sakit tenggorokan," kata petugas itu. Bessy makan sedikit karena menurutnya rasanya tidak enak.Sejak pagi 1 Agustus, hari Sabtu, Ann Mary mulai muntah-muntah dan menderita diare. Ayahnya pertama-tama membawanya ke klinik homeopati dan kemudian ke rumah sakit koperasi di Vellarikkundu.Setelah beberapa kali tes, para dokter menyimpulkan pada 4 Agustus bahwa dia menderita penyakit kuning karena hatinya tidak dalam kondisi yang baik. Matanya dan air kencingnya menguning.Kondisi Ann Mary terus memburuk dan pada 5 Agustus, dia dibawa ke rumah sakit swasta di Cherupuzha dan meninggal. Racun tikus bekerja secara lambat tetapi merusak hati secara serius, kata inspektur itu.Petugas itu mengatakan Albin ingin merebut tanah itu bukan untuk bekerja tetapi untuk menjualnya dengan harga cepat karena Albin dikenal dengan gaya hidupnya yang boros dan pemalas."Albin menghabiskan banyak uang. Dia menganggap ayahnya dan anggota keluarganya yang lain menghalangi gaya hidupnya," kata Premsadan.Dia sebelumnya telah mencampurkan pasta Ratol ke dalam kari ayam tetapi tidak berhasil. "Jadi dia memeriksa Google untuk menemukan dosis yang tepat," kata inspektur itu. New India Express