Mantan Presiden Ekuador Abdala Bucaram kembali ditangkap terkait kasus skandal penjualan alat medis Covid-19. Ini merupakan yang kedua kalinya Bucaram ditahan aparat setempat. Menteri Dalam Negeri Ekuador Maria Paula Romo mengatakan kepada radio setempat, Bucaram ditangkap di rumahnya, Kota Guayaquil pada Rabu (12/8/2020). Penangkapan ini sebagai bagian penyelidikan apakah mantan Presiden Ekuador ini terkait dengan pembunuhan seorang pria Israel yang dipenjara dalam kasus dugaan skandal pasokan medis Covid-19. Meski demikian, Bucaram belum dikenai dakwaan sehubungan dengan kematian pria Israel itu. Bucaram sendiri pernah ditahan pada Juni lalu menyusul penyelidikan kasus penjualan pasokan medis Covid-19 ke sejumlah rumah sakit. Saat menggrebek rumahnya, aparat sempat menyita ribuan masker dan alat rapid tes Covid-19. Selain itu, sepucuk pistol dan benda seni Bucaram juga disita dari rumah Bucaram. Karena itu Bucaram juga terkena dakwaan kepemilikan senjata api ilegal dan karya seni milik negara. Tiga anak Bucaram sedang diburu aparat karena diduga terlibat kasus penjualan pasokan medis ke sejumlah rumah sakit. Abdala Bucaram yang kini berusia 68 tahun pernah menjadi Presiden Ekuador sejak 10 Agustus 1996. Namun masa pemerintahannya menghadapi gelombang protes masyarakat menyusul kebijakannya menangani krisis ekonomi. Pemerintahan Bucaram berakhir pada 6 Februari 1997 setelah dimakzulkan Kongres Ekuador. Setelah terkena sejumlah dakwaan korupsi, Bucaram mendapat suaka politik di Panama. Ia baru kembali ke negaranya pada 2 April 2005 setelah dakwaan korupsi dicabut beberapa hari sebelumnya. VOA Indonesia
Skandal Penjualan Alat Medis Covid-19, Mantan Presiden Ekuador Ditangkap
Jumat, 14 Agustus 2020 - 07:13 WIB
Baca Juga :