Video Viral Warga Cium Jenazah Suspek Covid-19, Ini Kata Wali Kota Malang

Video Viral Warga Cium Jenazah Suspek Covid-19, Ini Kata Wali Kota Malang (Foto Tangkap Layar Video Youtube) (Foto : )

Video viral  jenazah suspek Covid-19 di Kota Malang dibuka paksa oleh salah satu anggota keluarga di sebuah rumah sakit rujukan di Kota Malang, Jawa Timur, beredar di media sosial salah satunya di kanal Youtube. Padahal pasien tersebut berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di rumah sakit Kota Malang.Lantaran memiliki suspek Covid-19, jenazah rencananya akan dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.Jenazah awalnya akan dikirim ke kamar jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Namun, tim medis yang membawa jenazah dihadang oleh salah satu anggota keluarga.Salah satu anggota keluarga itu tiba-tiba membuka kantong jenazah hingga mencium jenazah.Belakangan diketahui jenazah suspek Covid-19 itu merupakan salah satu pendiri tempat ibadah di tempat dia tinggal di Buring, Kedungkandang, Kota Malang.Dalam video itu salah satu anggota keluarga yang mengabaikan imbauan tim medis berpakaian baju koko dan menggunakan songkok berwarna putih.Dia sempat ingin memasukan jenazah ke mobil pribadi sebelum ditenangkan oleh anggota keluarga lainnya."Cacak ku rek, wes gak usah di gowo nang celaket langsung digowo moleh ae (kakak ku, sudah tidak perlu di bawa ke RSSA langsung dibawa pulang saja," kata salah satu anggota seperti suara dalam video itu.https://www.youtube.com/watch?v=-p_cqQcu_QsWali Kota Malang, Sutiaji menanggapi peristiwa itu seharusnya tidak perlu terjadi. Keluarga seharusnya mau menerima penjelasan dari tim medis karena protokol kesehatan dilakukan demi mencegah penularan Covid-19. "Jadi sebenarnya ada friksi. Tadinya keluarga sudah patuh. Alasan keluarga karena hasil rapid test nonreaktif. Tapi, ada satu anggota yang menolak lalu menghampiri, membuka paksa hingga mencium jenazah. Nah, akhirnya banyak anggota keluarga yang terprovokasi dengan pria ini," kata Sutiaji, Selasa (11/8/2020), seperti dikutip dari VIVA.Sutiaji berharap ke depan proses pemulasaran jenazah Covid-19 di rumah sakit harus dipercepat karena menghindari insiden serupa.Untuk pemulasaran, Sutiaji mengkonfirmasi, bila jenazah pasien suspek Covid-19 warga Buring itu tetap sesuai protokol kesehatan. Jenazah pun tetap disalatkan sebelum dikebumikan."Anggota keluarganya langsung kita rapid test. Saya minta agar rumah sakit ada percepatan penanganan. Jangan sampai ada proses panjang sehingga memberi ruang orang untuk membisiki untuk membawa pulang jenazah," pungkasnya.