Mengejutkan, Pengakuan Kapten Kapal yang Bawa 2.750 Ton Amonium Nitrat ke Beirut

kapten5 (Foto : )

Para awak kapal Rhosus yang memohon pembebasan (Foto: Asol Foundation)[/caption]Menyadari muatan yang dibawa adalah barang berbahaya, Prokoshev mengaku beberapa kali mengirim surat ke Presiden Rusia Vladimir Putin agar segera bertindak.

Bukannya mendapat bantuan, ia malah mendapat ejekan dari pejabat Kedutaan Rusia di Beirut. "Apa yang kamu inginkan? Agar Putin mengirim pasukan khusus untuk membebaskan kalian dengan kekerasan?" kata Prokoshev menirukan balasan pejabat Kedutaan Rusia.[caption id="attachment_358530" align="alignnone" width="634"] Pemilik kapal bernama Igor Grechushkin (Foto: REN TV)[/caption]

Kapal Sudah Karam

Belakangan, para awak kapal akhirnya diperbolehkan pulang ke tanah air. Ini terjadi setelah gugatan terkait penahanan awak kapal Rhosus yang ilegal dimenangkan oleh pengadilan setempat.Meski demikian, kata Prokoshev, kapal dan muatan 2.750 amonium nitrat disita aparat. Amonium nitrat kemudian dimasukkan ke sebuah gudang di bawah otoritas Kementerian Transportasi Lebanon."Saya mendengar kabar dari para pelaut yang datang ke Beirut, kapal itu akhirnya karam dua atau tiga tahun lalu," kata Prokoshev yang kini berusia 70 tahun."Ada lubang kecil (di kapal), yang airnya harus dipompa secara rutin. Dengan tidak adanya awak kapal maka tak ada yang melakukannya (pemompaan)," katanya lagi.[caption id="attachment_358535" align="alignnone" width="900"]