Agar bisa dijadikan lokomotif penggerak kebangkitan Industri Pariwisata pasca pandemi Covid-19 dan dalam upaya meningkatkan ekonomi masayarakat terutama UMKM, maka momen pelaksanaan Tour de Singkarak 2021 sebaiknya kembali diambil oleh Kementerian Pariwisata. Rencana perluasan etape Tour de Singkarak 2021, yang saat ini sudah melibatkan Provinsi Jambi, hingga ke Provinsi Riau membuat even tahunan yang masuk dalam kalender resmi Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste International) menjadi lebih luas sehingga tagline "Connecting Sumatra" bisa lebih terwujud lagi.Disinilah peran serta pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pariwisata sangat penting terutama dari sisi koordinasi dan komunikasi.Harapan tersebut tercetus dalam audiensi antara Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Sumbar Prof. Dr. Ir. H. James Hellyward, M.S.,IPU didampingi Sekum Budi Azwar bertemu dengan Kepala Dinas Pariwisata Prov. Sumbar H. Novrial yang didampingi oleh Sekretaris Dinas Taufik Ramadhan dan Kabid Pemasaran Hendri Agung pada Rabu (5/6/2020)."Sekarang Jambi sudah ikut, Riau sedang di jajaki. Maka bila tiga provinsi ini menjadi tuan rumah Tour de Singkarak 2021 untuk memudahkan berbagai koordinasi ditingkat pusat, seperti soal pengamanan. Maka sangat tepat apabila Kementerian Pariwisata kembali mengambil bagian dalam pengelolaan Tour de Singkarak (Tds) yang sejak pelaksanaan tahun 2018 sudah sepenuhnya dikelola oleh Pemprov Sumbar," kata Kepala Dinas Pariwisata Prov. Sumbar H. Novrial.Sejak awal pelaksanaan TdS 2009 hingga 2017 Kementerian pariwisata menjadi penyelenggaara even UCI Asia Tour kelas 2.2 ini dan pada tahun 2018 Kementerian pariwisata hanya memberi dukungan kepada Provinsi Sumbar dalam bentuk supporting event (terpilih sebagai salah satu Wonderful Event).Ketum Pengprov ISSI Sumbar, Prof James Hellyward menyambut baik gagasan-gagasan yang diutarakan oleh Kadispar Sumbar Novrial."Letak Geografis Provinsi Sumatera Barat yang tepat ditengah-tengah pesisir barat pulau Sumatera sangat strategis sebagai Grand Start dan Grand Finish TdS yang rutenya bisa melewati berbagai Provinsi tetangga. Diharapkan pelaksanaan TdS kedepannya harus lebih baik lagi dan bisa menjadi agenda pemulihan ekonomi berbasis Sport Tourism," ujar Prof James yang ketika 2009 menjabat sebagai Kadis Parwisata Sumbar dan turut terlibat dalam pelaksanaan TdS kala itu.Dinas Pariwisata dan Pengprov ISSI Sumbar sepakat agar kedepannya pelaksanaan TdS dapat lebih memberikan dampak peningkatan ekonomi kepada masayarakat terutama UMKM.Momen Pelaksanaan TdS 2021 selain sebagai ajang promosi Pariwisata, selayaknya bisa juga menjadi lokomotif penggerak kebangkitan Industri Pariwisata pasca Pandemi.Demam bersepeda di era pandemi ini diyakini menjadi momentum yang tepat untuk membangkitkan kembali gelaran balap sepeda internasional yang pada tahun 2020 ini di batalkan penyelenggaraannya akibat Covid-19."Popularitas bersepeda di era pandemi ini meningkat luar biasa yang menyebakan banyak sekali klub-klub dan komunitas bersepeda bermunculan. Komunitas dan Klub-Klub tersebut sangat potensil dilibatkan untuk memeriahkan TdS," ujar Prof. James yang juga Dekan Fakultas Peternakan Universitas Andalas.Hal tersebut juga diamini oleh Kadispar Prov. Sumbar Novrial bahwa Komunitas Sepeda bisa dilibatkan terutama pada kegiatan-kegiatan disetiap Start dan Finish Etape TdS.
Berharap Tour de Singkarak 2021 kembali diambil Alih Kementerian Pariwisata
Kamis, 6 Agustus 2020 - 06:50 WIB
Baca Juga :