Percepat Pemulihan, Pemkot Tangerang Akan Dorong Pemanfaatan Plasma Darah

PMI (Foto : )

Mempercepat proses penyembuhan pasien positif covid-19, Pemerintah kota Tangerang, Banten berencana akan mendorong pemanfaatan plasma darah pasien sembuh, kepada pasien yang masih dirawat di rumah sakit. Pemkot Tangerang masih melakukan kajian terkait rencana tersebut, termasuk berkoordinasi dengan tim dokter di Secapa Angkatan Darat, yang menggunakan terapi plasma darah dalam proses penyembuhan.Pemerintah Kota Tangerang, Banten terus berupaya mencari cara untuk mempercepat proses penyembuhan pasien positif covid-19, terlebih beberapa hari terakhir terjadi peningkatan kasus covid-19 di Kota Tangerang, Banten.Selain upaya tracing wilayah zona merah, Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah akan medorong pemanfaatan plasma darah pasien covid-19, yang telah dinyatakan sembuh, untuk diberikan kepada pasien positif yang masih di rawat di rumah sakit rujukan, dan akan berkoordinasi dengan PMI Kota Tangerang untuk menggunakan alat apheresis dalam memenuhi kebutuhan plasma darah.Namun saat ini, rencana tersebut dalam tahap kajian dengan sejumlah nara sumber, termasuk akan berkoordinasi dengan tim dokter dari Secapa Angkatan Darat, yang memanfaatkan plasma darah untuk mempercepat proses pemulihan.Langkah tersebut akan ditempuh, untuk mengurangi dampak penyebaran virus corona di sekitar warga yang terpapar, sehingga dapat menekan laju penularan covid-19.Sementara itu, PMI Kota Tangerang mengaku siap memenuhi kebutuhan plasma darah dari pasien sembuh covid-19, karena telah memiliki tiga alat apheresis . Namun hingga kini belum ada permintaan baik dari rumah sakit maupun pemerintah kota Tangerang.Terkait perekrutan pendonor plasma darah, pihaknya akan melakukan sesuai dengan aturan kementrian kesehatan, yakni pasien sembuh dan telah menjalani masa isolasi selama 14 hari tanpa gejala covid-19.Seperti diketahui, kasus covid-19 di Kota Tangerang mengalami peningkatan cukup signifikan pada dua pekan terakhir, dimana dalam satu pekan terjadi penambahan 40 kasus, dengan sumber penyebaran dari klaster perkantoran dan kontak erat. Kusnaedi | Tangerang, Banten