BMKG memprediksi bulan Agustus merupakan puncak musim kemarau untuk yang berada di selatan garis ekuator. Sedangkan wilayah utara ekuator sebagian masih turun hujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG menjelaskan awal musim kemarau beragam untuk sejumlah wilayah Indonesia. Ada wilayah yang sudah memasuki musim kemarau pada bulan Juni bahkan ada yang dari bulan Februari.Menurut Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Indra Gustari, sebagian wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau.“Sudah 77 persen dari wilayah zona musim kita memasuki musim kemarau. Umumnya Nusa Tenggara , Bali, sebagan besar Jawa , sebagian Sumatera. Namun di Kalimantan baru sebaga kecil, Sulawesi sebagian kecil, Sulawesi Selatan, sebagian kecil di Sulawesi Tengah, sebagian di Maluku bagian barat. Papua bagian utara, tengah dan timur itu sudah memasuki musim kemarau,” kata Indra di kantor pusat BMKG Jakarta, Rabu (5/8/2020).Bulan Agustus merupakan puncak musim kemarau yang diperkirakan akan berakhir pada bulan Oktober.“Selatan ekuator, Jawa, Bali, Nusa Tenggara itu akan memasuki periode puncak musim kemara di bulan Agustus. Dinamika atmosfir sampai juli ini diperkirakan sebagian akan memasuki periode kemarau sampai Oktober. Nanti di akhir Oktober sudah kita lihat, sudah banyak hujan di sebagian wilayah Indonesia,” ungkap Indra.Indra meminta masyarakat waspada karena rata rata sejumlah wilayah sudah 21 hari tanpa hujan. Bahkan ada yang sudah 90 hari tanpa hujan.“Sebagian besar daerah-daerah tersebut mungkin lebih dari 50 persen sudah mengalami hari tanpa hujan, sudah di atas 21 hari. Bahkan di Nusa Tenggara sudah ada yang hampir 90 hari tidak ada hujan. Waspada kekeringan, untuk pola tanam diatur dengan tanaman yang membutuhkan lebih sedikit air. Perlu memperhatikan air bersih. Waspada bahaya kebakaran di lahan, hutan, perumahan,” ujar Indra.
BMKG Memprediksi Agustus Sebagian Indonesia Puncak Kemarau
Rabu, 5 Agustus 2020 - 16:33 WIB