Postingan akun Facebook Info penting. (Foto: turnbackhoax.id)[/caption]Kemudian apakah klaim narasi ini benar? Berikut krosceknya.Seperti dilansir laman turnbackhoax.id, Rabu (5/8/2020) berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Lebanon diserang bom nuklir pada tanggal 4 Agustus 2020 adalah klaim yang salah.Faktanya, ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon itu bukan karena bom nuklir. Pemerintah Lebanon meyakini sumber ledakan adalah gudang di pelabuhan yang terbakar. Gudang itu menyimpan sekitar 2.750 ton amonium nitrat.Perdana Menteri (PM) Lebanon, Hassan Diab, mengatakan ada sekitar 2.750 ton amonium nitrat tersimpan di gudang lokasi ledakan besar Beirut. Hassan menyebut pengiriman bahan pemicu ledakan itu tersimpan di gudang selama 6 tahun.“Tidak dapat diterima bahwa pengiriman 2.750 ton amonium nitrat telah ada selama enam tahun di sebuah gudang, tanpa mengambil langkah-langkah pencegahan, Itu tidak bisa diterima dan kita tidak bisa diam tentang masalah ini.” kata Diab pada pertemuan dewan pertahanan, seperti dilansir kantor berita AFP , Rabu (4/8/2020).Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Libanon, saat diwawancarai BBC