Teka-teki kasus teror orderan belanja fiktif yang menimpa seorang wanita di Kendal, Jawa Tengah, akhirnya terkuak. Pelakunya adalah seorang wanita yang diduga memiliki hubungan spesial sesama sejenis. Kasus teror orderan fiktif yang menimpa Titik Puji Rahayu (20), warga Jungsemi Kendal, Jawa Tengah, akhirnya terungkap. Petugas Reskrim Polres Kendal menangkap pelaku teror yang ternyata seorang wanita.Dari pengakuan pelaku bernama Novi Wahyuni (22) warga Karangawen, Demak, Jawa Tengah, aksi teror orderan belanja fiktif yang ia lakukan berlatar belakang karena sakit hati dan di luar dugaan antara pelaku dan korban ternyata pernah punya hubungan spesial sesama wanita.Pelaku mengaku kenal korban saat sama-sama bekerja di Kota Semarang sekitar 2 tahun lalu. Ia mengaku punya hubungan dekat dengan korban. Bahkan disebutnya, hubungan mereka bukan sekedar dekat tapi spesial."Ya begitulah hubungannya, spesial antara saya dengan dia (korban)," kata Novi, pelaku, di Polres Kendal.Pelaku mengaku dendam dan sakit hati saat hubungan spesial mereka rusak akibat sesuatu hal. Bahkan korban pernah membawa temannya ke kos-kosan dan orang itu memukulinya."Saya nggak tahu apa alasannya, saat itu Titik mengajak teman ke kos dan menganiaya," lanjutnya.Sejak itu Novi dan Titik tak lagi komunikasi. Tapi ternyata hubungan keduanya yang begitu dekat, sampai-sampai Novi punya foto KTP elektronik milik Titik. Dari situ ia melancarkan aksi untuk membalas dendam. Ia membuat akun atas nama Titik (korban) dan melakukan order barang belanjaan baik via online maupun Whatsapp.Tak pelak, orderan pun berdatangan ke rumah Titik di Jungsemi, Kendal. Dan itu berlangsung selama dua tahun. Bahkan, keluarga Titik mengungsikan dia ke Batam. Namun orderan itu terus datang.Sampai akhirnya seorang pedagang buah yang mendapat order nanas satu mobil pick up kecewa mendapati alamat rumah sesuai orderan ternyata kosong.Beberapa pedagang lain pernah mengirim tapi Titik tak mau bayar karena merasa tak pernah order. Salah satu pedagang membuat video dan viral. Merasa tertekan, Titik pun melaporkan orderan fiktif ini ke Polres Kendal.Petugas pun melakukan perburuan dan berhasil menangkap Novi, pelaku, saat berada di tempat tinggal kosnya di Semarang.Kapolres Kendal, AKBP Ali Wardana mengatakan, pelaku mengakui perbuatannya dilakukan karena sakit hati kemudian dendam. Namun terkait pengakuan pelaku soal hubunvan spesialnya dengan korban, polisi masih menyelidikinya."Soal hubungan spesial masih dalam penyelidikan ya, tapi yang jelas pelaku ini kita sangkakan perbuatan pencemaran nama baik melalui transaksi elektronik," jelas Kapolres. Teguh Joko Sutrisno | Semarang, Jawa Tengah
Teror Order Belanja Fiktif di Kendal Terungkap, Berlatar Belakang Hubungan Sejenis
Selasa, 4 Agustus 2020 - 15:42 WIB
Baca Juga :