Studi terbaru menunjukkan sebagian pasien sembuh Covid-19 mengalami gangguan kejiwaan yang lebih tinggi. Ini termasuk gangguan stres pasca trauma, kecemasan, insomnia dan depresi. Rumah Sakit San Raffaele di Milan, Italia melakukan studi terhadap pasien yang sembuh dari Covid-19. Mereka melakukan survei terhadap 402 pasien yang diawasi sudah menjalani pengobatan Covid-19.Seperti dilaporkan Reuters, hasilnya lebih dari separuh jumlah tersebut, mengalami gangguan kejiwaan, sebanding dengan keparahan inflamasi selama sakit."Jelas bahwa inflamasi yang disebabkan oleh penyakit tersebut juga dapat bereaksi terhadap tingkat kejiwaan," kata Profesor Fransesco Benedetti dari Rumah Sakit San Raffaele.Hasil penelitian ini kemudian dirilis di jurnal ilmiah Brain, Behavior and Immunity edisi Senin (3/8/2020).Berdasarkan wawancara klinis dan pertanyaan tentang penilaian diri, para dokter menemukan gangguan stres pasca trauma pada 28 persen kasus, depresi 31 persen, kecemasan 42 persen dan imsomnia 40 persen. Sementara yang mengalami gejala obsesif kompulsif sebanyak 20 persen.Dalam studi itu juga menunjukkan perempuan paling banyak mengalami kecemasan dan depresi meski tingkat keparahannya lebih rendah."Kami berhipotesis, bahwa ini bisa saja terjadi karena fungsi imun yang berbeda," kata Profesor Benedetti yang menjadi Ketua Kelompok Unit Penelitian di Pscyhiatry and Clinical Psychology di rumah sakit tersebut.Dampak kejiwaan dari pasien Covid-19 dapat disebabkabn oleh respon imun tubuh terhadap virus itu maupun dari faktor psikologi, seperti stigma, isolasi dan khawatir menulari penyakit ke orang lain. Antara
Studi Terbaru: Sebagian Pasien Sembuh Covid-19 Alami Gangguan Kejiwaan
Selasa, 4 Agustus 2020 - 13:48 WIB
Baca Juga :