Keren Abis! Foto Levitasi Ini Bukan Hasil Trik atau Photoshop, Tapi Jepretan Asli lho

hayashi2fi (Foto : )

Foto- foto melayang ini bukan karena trik atau editan photoshop, foto levitasi ini dihasilkan dari hasil jepretan foto asli.  Mau lihat hasilnya? Foto levitasi adalah teknik fotografi yang membuat seseorang/sesuatu memiliki kesan seolah-olah bisa melayang terbang tanpa menggunakan alat bantu. Fotografi levitasi bukanlah sebuah teknik yang baru di dunia fotografi. Teknik foto ini sudah pernah dilakukan oleh Jacques Henri Lartigue pada tahun 1905 dengan karyanya yang berjudul "Cousin “Bichonade” in Flight". Teknik ini kembali populer di khalayak setelah seorang fotografer dari Jepang bernama Natsumi Hayashi, mengunggah foto-foto levitasi hasil karyanya ke situs webpribadinya. Seperti dilansir dailyonigiri, Hayashi mengambil gambar melayang pertamanya tiga tahun lalu, menciptakan potret dirinya yang anti-gravitasi sedemikian rupa sehingga membuatnya tampak seolah-olah melayang di udara. [caption id="attachment_356278" align="alignnone" width="590"] (Foto: © Natsumi Hayashi, courtesy MEM, Tokyo)[/caption] [caption id="attachment_356267" align="alignnone" width="590"] (Foto: © Natsumi Hayashi, courtesy MEM, Tokyo)[/caption] [caption id="attachment_356268" align="alignnone" width="590"] (Foto: © Natsumi Hayashi, courtesy MEM, Tokyo)[/caption] Hayashi mengambil gambar di jalan-jalan Tokyo, di stasiun kereta, di restoran, di ladang dan lokasi lainnya. [caption id="attachment_356264" align="alignnone" width="590"] (Foto: © Natsumi Hayashi, courtesy MEM, Tokyo)[/caption] [caption id="attachment_356271" align="alignnone" width="590"] (Foto: © Natsumi Hayashi, courtesy MEM, Tokyo)[/caption] [caption id="attachment_356266" align="alignnone" width="590"] (Foto: © Natsumi Hayashi, courtesy MEM, Tokyo)[/caption] [caption id="attachment_356274" align="alignnone" width="400"] (Foto: © Natsumi Hayashi, courtesy MEM, Tokyo)[/caption] Hayashi menjelaskan, setiap foto direncanakan dengan hati-hati dan kadang-kadang dibutuhkan lebih dari 200 lompatan sebelum dia mendapatkan bidikan yang sempurna. [caption id="attachment_356279" align="alignnone" width="590"] (Foto: © Natsumi Hayashi, courtesy MEM, Tokyo)[/caption] [caption id="attachment_356280" align="alignnone" width="590"] (Foto: © Natsumi Hayashi, courtesy MEM, Tokyo)[/caption] Bagaimana Hayashi melakukannya? Seperti dijelaskan di blognya, Hayashi meletakkan kameranya di atas tripod kemudian mencoba menemukan komposisi dan fokus yang tepat. Setelah itu dia menggunakan self-timer 10 detik atau meminta seseorang (biasanya teman) untuk menekan tombol shutter pada saat yang tepat. Yang paling sulit adalah mengambil gambar di tempat-tempat umum yang ramai (yang tidak sulit ditemukan di Tokyo!) Karena orang-orang di latar belakang harus terlihat natural sedang menjalankan kesibukan mereka. [caption id="attachment_356270" align="alignnone" width="590"] (Foto: © Natsumi Hayashi, courtesy MEM, Tokyo)[/caption] [caption id="attachment_356273" align="alignnone" width="400"] (Foto: © Natsumi Hayashi, courtesy MEM, Tokyo)[/caption] Pose juga penting, kata Hayashi. Selama lompatan, ia harus mengangkat kepalanya tinggi-tinggi, ke arah yang benar sambil berusaha menjaga lengan dan kaki pada posisi yang tepat yang akan memberi kesan kepada penonton bahwa ia benar-benar mengambang. [caption id="attachment_356275" align="alignnone" width="400"] (Foto: © Natsumi Hayashi, courtesy MEM, Tokyo)[/caption] [caption id="attachment_356276" align="alignnone" width="590"] (Foto: © Natsumi Hayashi, courtesy MEM, Tokyo)[/caption] Hayashi melakukan ini bukan tanpa alasan, Menurutnya dengan foto-foto yang melayang-layang, ia dapat mengekspresikan dirinya sebagai seseorang 'yang kakinya tidak kuat di tanah', yang tanpa batas dan hidup di luar standar masyarakat yang berlaku. [caption id="attachment_356281" align="alignnone" width="590"] (Foto: © Natsumi Hayashi, courtesy MEM, Tokyo)[/caption] [caption id="attachment_356282" align="alignnone" width="590"] (Foto: © Natsumi Hayashi, courtesy MEM, Tokyo)[/caption] "Saya ingin menjadi orang yang tulus. Saat kaki saya nggak menyentuh tanah dan nggak tertarik oleh gravitasi, saya merasa jika saya bebas dari segala kewajiban dan hidup tanpa terikat aturan. Jelas bahwa apa yang saya rasakan nggak nyata, tapi dengan membuat foto ini saya dan orang lain bisa merasakan kebebasan itu" papar wanita lulusan College of Arts di Saint Paul University, Tokyo ini.