Riuh beredar di media sosial, ada sekte pemujaan setan yang digelar dalam kampus di Bandung. Benarkah?
Belakangan viral di media sosial Twitter, informasi ada sekte pemujaan setan di salah satu kampus swasta di Bandung, Jawa Barat.
Beberapa pengguna Twitter, menyebut kampus yang dijadikan sebagai tempat sekte pemujaan setan merujuk ke Institus Teknologi Nasional atau Itenas.
“leu mah itenas” kata salah satu pengguna Twitter
[caption id="attachment_355827" align="alignnone" width="900"] Seorang pengguna Twitter menyebut itu kampus Itenas. (Foto: turnbackhoax.id)[/caption]
Lalu benarkah informasi foto dan video sekte pemujaan setan ini?
Seperti dilansir turnbackhoax.id, Sabtu (1/8/2020), menanggapi keriuhan ini, pihak kampus Itenas memberikan klarifikasinya lewat akun Instagram @itenas.official, yang menyatakan bahwa informasi yang beredar terkait sekte pemujaan setan adalah tidak benar.
Itenas menjelaskan bahwa kegiatan pada foto atau video yang beredar merupakan kegiatan kampus yang mereka namakan “Jumat Seram” atau “Jumat Senang Ramai-Ramai”.
[caption id="attachment_355828" align="alignnone" width="445"] Klarifikasi pihak kampus Itenas via Instagram. (Foto: turnbackhoax.id)[/caption]
“Sehubungan dengan beredarnya berita/informasi/video/postingan di media sosial Instagram, Twitter dan Youtube “Kampus Pemujaan Setan di Bandung” dengan hastag # Bandung # PemujaanSetan # Kampus, kami menilai adanya penggiringan opini/persepsi bahwa kegiatan pemujaan setan yang dimaksud terjadi di kampus kami, Institut Teknologi Nasional Bandung. Hal ini terlihat dari pernyataan “di kampus It*n*s” yang terletak di Jl. PHH Mustapa Bandung,” demikian kutipan pernyataan pihak Itenas dalam akunnya.
Penjelasan serupa juga dituturkan oleh Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Itenas Yulianti Pratama.
Menurut Yulianti, informasi yang beredar dikhawatirkan menggiring opini bahwa kegiatan tersebut terjadi di kampus Itenas. Sehingga Itenas menganggap perlu untuk menegaskan bahwa di kampus Itenas tidak ada sekte pemuja setan ataupun dengan ditualnya.
“Kami meminta agar pihak-pihak yang dengan sengaja menyebarkan berita/narasi/fotopostingan tersebut agar segera menghentikan dan menghapusnya. Atau pihak-pihak yang menerima berita/narasi/foto/postingan tersebut agar tidak menyebarluaskannya,” jelas Yulianti.
Sebelumnya beberapa media pun telah memberitakan informasi yang membuat kehebohan publik ini. Diantaranya detik.com dan kompastv yang di publish bersamaan, Sabtu (25/7/2020)
[caption id="attachment_355829" align="alignnone" width="900"] Artikel pemberitaan sekte pemujaan setan di kampus Bandung. (Kolase tangkap layar detik.com dan kompastv)[/caption]
Berdasarkan kroscek dan penjelasan dapat disimpulkan, informasi tersebut tidak benar ada koneksi yang salah, karena judul, keterangan gambar maupun video tidak mendukung konten.