Setelah merugi pada 2018, Bakrie Telecom akhirnya membukukan keuntungan Rp7,2 miliar di tahun 2019. Begini strateginya.
PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 Juli 2020.
Dalam laporan keuangan itu, BTEL berhasil membukukan keuntungan Rp7,2 miliar pada 2019, setelah merugi Rp720,6 miliar di tahun 2018.
“Kami berterima kasih kepada pemegang saham dan stakeholder yang telah mendukung kami selama ini sehingga kami dapat melangkah ke depan untuk mengembangkan bisnis pada era digital ini”, ujar Harya Mitra Hidayat, Direktur Utama BTEL.
Harya meyakini BTEL akan terus tumbuh di masa mendatang dengan fokus pada bisnis telekomunikasi dan bisnis yang berhubungan dengan telekomunikasi serta layanan Business 2 Business (B2B).
"Hasil di 2019 menambah keyakinan bahwa bisnis kami dapat berkembang dengan baik kedepannya," katanya
Untuk dapat menjalankan seluruh kegiatan usahanya, BTEL menambah jumlah tenaga profesional perseroan secara signifikan sesuai dengan kebutuhan pengembangan kompetensi yang dibutuhkan untuk bisa terus bersaing.
“Kami akan terus memperkuat organisasi perseroan karena keyakinan akan kuatnya prospek pertumbuhan bisnis yang kami kembangkan saat ini,” jelas Harya.
Strategi Saat Pandemi Covid-19
Terkait kesulitan yang dihadapi akibat pandemi Covid-19, Harya meyakini BTEL dapat melaluinya dengan baik.
"Kami meyakini bahwa dengan meningkatnya penggunaan transaksi
online dan
technology driven activities lainnya justru membuat layanan utama kami yaitu penyediaan
call centre, voice solution, IT solution dan
IT managed service dapat tetap berjalan dengan stabil," katanya.
Untuk menjaga performa kegiatan usahanya, BTEL mengutamakan segala upaya untuk mencukupi kebutuhan operasional agar siap bangkit setelah masa pandemik selesai.
Selain itu juga tetap melakukan penyelesaian kewajiban seperti kepada para pemasok serta pembayaran BHP Frekuensi kepada pemerintah sebesar Rp539 miliar pada 2019.
Berkenaan kepada kegiatan usaha, BTEL terus mengembangkan layanan
voice solution bagi beberapa gedung dengan
tenant-tenant ternama yang membutuhkan layanan yang konstan, stabil dan dengan kualitas suara yang terbaik.
Kecepatan instalasi dan respons kebutuhan pelanggan atas layanan voice solution menjadi kunci daya saing perseroan. Sedangkan untuk layanan
call centre, fleksibilitas dalam penambahan fitur layanan bagi pelanggan korporasi adalah kekuatan untuk mampu terus memberi layanan terbaik dan berkompetisi dengan penyedia layanan
call centre lainnya.
Layanan IT solution juga terus dikembangkan oleh perseroan antara lain dengan mengembangkan teknologi pemantauan CCTV ATM bersama dengan mitra teknologi perseroan yang sedang dalam tahap pra-impelementasi di dua Bank terkemuka.
Selain itu PT Bakrie Telecom Tbk juga terus menjalankan layanan
IT managed services yaitu menyediakan SDM berkualitas tinggi untuk menjalankan fungsi IT bagi beberapa rekanan BUMN dan BUMD serta beberapa perusahaan swasta lainnya.
Perseroan juga tengah mempersiapkan sumber daya-nya untuk menjalankan kegiatan usaha sebagai penyedia dan/atau pengelola Infrastruktur digital
terrestrial broadcasting dalam industri penyiaran TV yang keberadaannya menjadi keniscayaan dalam peralihan penyiaran menuju era digital.
Ditambahkan Harya, pihak perseroan akan bekerjasama dengan pihak terkait untuk dapat mengelola, mengoperasikan serta memelihara infrastruktur digital
terrestrial broadcasting tersebut.
“Kami meyakini bahwa perseroan akan mampu melalui masa berat pandemi ini dan konsisten dalam mengembangkan layanan layanan baru sesuai perkembangan kebutuhan dengan dukungan pemegang saham dan stakeholder serta team kerja kami yang tetap solid,” tegas Harya optimis. (*)