KROSCEK: Siswi Bunuh Diri, Tak Punya Ponsel untuk Ikuti Kelas Online

KROSCEK1 (Foto : )

Belakangan beredar artikel yang menyebut bahwa ada siswi yang bunuh diri karena tidak memiliki ponsel untuk mengikuti kelas online. Benarkah info artikel tersebut? Baru-baru ini muncul di kalangan publik artikel yang mengklaim seorang siswi meninggal karena bunuh diri, lantaran siswi tersebut tidak memiliki ponsel untuk bisa mengikuti pelajaran dalam kelas online. Artikel muncul di situs resepmasakankoki.info yang dipublish pada Senin, 20/7/2020. [caption id="attachment_355039" align="alignnone" width="779"] Artikel "Kelas Online Makan Korban, Siswa Ini Bunuh Diri karena Tak Punya Ponsel". (Foto: Tangkap layar/resepmasakan.info)[/caption] Artikel dibuat dengan judul "Kelas Online Makan Korban, Siswa Ini Bunuh Diri karena Tak Punya Ponsel". Informasi yang ditulis kejadian menimpa seorang siswi dari India yang melakukan bunuh diri karena tidak dapat mengikuti kegiatan belajar secara online. Artikel menyertakan sebuah foto sebagai sampul artikel, yang memperlihatkan seorang anak bersama seorang pria dewasa yang tengah memeluknya. Kemudian benarkah info artikel ini? Berikut penelusurannya. Seperti dilansir dari turnbackhoax.id,  Kamis (30/72020), klaim artikel dalam situs resepmasakankoki.info yang menyebut "Kelas Online Makan Korban, Siswa Ini Bunuh Diri karena Tak Punya Ponsel", adalah informasi yang keliru. Foto anak dalam artikel tersebut bukanlah seorang siswi, tapi seorang anak penderita leukimia bersama bapaknya. Foto tersebut pertama kali dipublish pada tahun 2018 dalam laman news.cgtn.com  dalam sebuah artikel yang berjudul "Girl dying of leukemia leaves touching note to father". [caption id="attachment_355041" align="alignnone" width="807"] Artikel"Girl dying of leukemia leaves touching note to father". (Foto: Tangkap layar/ news.cgtn.com )[/caption] Seperti dilansir news.cgtn.com, pada 22 Januari 2018, kisah bapak dan anak dalam foto tersebut sempat menarik simpati publik setelah sang anak menuliskan surat untuk bapaknya. Anak tersebut bernama Zhang Jiaye yang saat itu berusia 7 tahun. Ia berasal dari Suibin, Heilongjiang, China. Zhang Jiaye didiagnosis menderita leukemia pada 14 Mei 2016. Biaya berobat yang tinggi membuat keluarga kesulitan membayar biaya rumah sakit. Kemudian penelusuran terkait kejadian siswi yang bunuh diri karena tidak bisa mengikuti kelas online sebenarnya terjadi di India. Seperti dilansir dilansir dari Aljazeera.com, siswi dalam pemberitaan tersebut bernama Devika Balakrishnan berusia 14 tahun asal India. Foto Devika Balakrishnan dicantumkan dalam pemberitaan dari situs onmanorama.com yang tayang pada tanggal 2 Juni 2020. Dengan artikel yang diberi judul, “Unable to attend virtual class, class X student commits suicide in Malappuram” [caption id="attachment_355045" align="alignnone" width="855"] Artikel“Unable to attend virtual class, class X student commits suicide in Malappuram” (Foto: Tangkap layar/ onmanorama.com)[/caption] Dalam artikel polisi menyebut Devika Balakrishnan bunuh diri lantaran tidak dapat mengikuti kelas online. Tubuhnya yang terbakar ditemukan di lokasi sekitar rumah dengan botol bekas minyak tanah berada di dekatnya. Kejadian itu menimbulkan aksi protes dari mahasiswa pada sistem pendidikan India selama masa pandemi. Jadi artikel di situs resepmasakankoki.info memakai foto yang tidak ada hubungannya dengan pemberitaan sebenarnya. Sehingga menimbulkan salah informasi, ada perbedaan waktu dan konteks berita. [caption id="attachment_355085" align="alignnone" width="900"] Foto asli adalah anak penderita leukimia (Foto: turnbackhoax.id)[/caption] Sehingga dapat disimpulkan artikel yang berjudul "Kelas Online Makan Korban, Siswa Ini Bunuh Diri karena Tak Punya Ponsel" dalam situs resepmasakankoki.info termasuk dalam konten yang salah. Berita kejadian bunuh diri siswi sebenarnya terjadi di India, tapi disandingkan dengan foto anak penderita leukimia di China.