Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Garang Asem khas Pekalongan ini kuahnya hitam. Mirip Rawon begitu. Karena memang bumbunya juga memakai kluwak . Bedanya, Garang Asem kuat rasa asam dan pedasnya. Ini karena bumbunya dominan rempah, asam, tomat, dan cabai rawit."Memang bumbu dasarnya itu sama dengan Rawon, tapi kalau Garang Asem pakai tomat hijau yang dipotong besar, terus cabe rawitnya pakai yang kuning atau hijau, dimasukkan ke kuah utuh, nanti pas makan bisa diceplus kayak lalapan," kata Abdul Kholiq, penerus generasi Garang Asem Haji Masduki.[caption id="attachment_352276" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Penyajiannya cukup menggoda perut. Ditampung dalam panci besar dan ditaruh di atas kompor dekat meja. Sehingga pembeli bisa lihat langsung kuahnya yang "kimplah-kimplah" melimpah karena mendidih.Daging sapinya campuran antara daging murni dengan daging berlemak. Sehingga kuahnya agak berminyak. Dagingnya kalau sudah matang sebagian terapung bersama cabe rawit utuh di permukaan. Aromanya tak perlu diceritakan. Menohok ke pusat rasa lapar. Membayangkan setiap seruputan kuahnya, beeehhh ...[caption id="attachment_352277" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]"Garang asem ini biasanya dimakan dengan tambahan lauk telur masak pindang yang warnaya coklat itu," tambahnya.Garang asem sapi dihidangkan dalam mangkuk. Nasinya terpisah. Nanti penikmat bisa tuang kuah dan daging ke nasi. Tips menikmatinya, jangan semua dituang. Sisakan sebagian kuahnya di mangkuk. Nanti kalau nasi dan dagingnya tandas, lakukan ritual ini: Dikokop kuahnya! alias diseruput kuah langsung dari mangkuknya."Kalau lewat Pekalongan saya sering mampir sini, banyak sih pilihannya. Yang seneng ya garang asemnya, meski isinya daging tapi kuahnya seger," kata Hendro, pengemudi travel asal Semarang.Warung garang asem Haji Masduki sudah buka lebih dari setengah abad. Saat ini yang berjualan sudah masuk generasi ke-2. "Ya anak-anak yang meneruskan, dibantu juga sama saudara dan beberapa pekerja dari daerah sini," jelas Abdul Kholiq.Di sini ada pula menu lainnya yang juga khas Pekalongan, yaitu Nasi Megono, Petis Cumi, Telur Pindang, serta Oseng Pete Tomat.Selamat mencicipi, goyang lidah Anda dan keluarga ...