Sebuah video pembunuhan massal atau genosida yang diduga dilakukan terhadap kelompok Etnik Uighur beredar viral di internet.
Dalam rekaman yang beredar tersebut, tampak para tahanan dengan seragam berwarna biru duduk berbaris dan dibelenggu rantai.
Selain itu, rambut mereka terlihat habis dicukur dengan mata ditutup. Mereka diperiksa satu per satu oleh petugas.
Setelah diperiksa, para tahanan tersebut dibawa pergi dari sebuah tempat yang disinyalir ada di wilayah Xinjiang.
Menteri Luar Negeri Bayangan Inggris, Lisa Nandy, mencurigai video tersebut merupakan tindakan genosida dari China terhadap etnik Uighur.
Nancy mengatakan apa yang dilakukan oleh China adalah perbuatan penganiayaan dan pembunuhan skala besar yang disengaja terhadap sebuah etnik.
"Jelas terlihat seperti itu," kata Nandy.
Dia meminta Inggris untuk menjatuhkan sanksi sepihak kepada China sebagaimana halnya yang telah dilakukan AS.
Dubes China untuk Inggris, Liu Xiaoming, menyangkal video tersebut merupakan tindakan genosida. Dia bahkan mengaku tidak mengetahui adanya video itu.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Liu Xiaoming dihadapkan dengan rekaman drone tersebut.
"Saya tidak tahu dari mana Anda mendapatkan rekaman video ini," kata Xiaoming.
Xiaoming mengklaim China memperlakukan semua kelompok etnis dengan adil. Dia juga mengklaim ektnik Uighur hidup dengan damai.
“Orang-orang Uighur menikmati hidup berdampingan secara damai dan harmonis dengan kelompok etnis lain,” kata Xiaoming.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) dan pemerintah barat telah vokal mengutuk perlakuan China terhadap Uighur.
Kecaman dan kutukan mereka dialamatkan pada kamp kerja paksa di Xinjiang dan dugaan sterilisasi massal terhadap etnik Uighur.
Xiaoming membantah tuduhan tersebut. "Tidak ada yang disebut sterilisasi paksa di kalangan wanita Uighur di Cina," kata Xiaoming.
Video Pembunuhan Massal atau Genosida Etnik Uighur Beredar Viral di internet
Rabu, 22 Juli 2020 - 16:57 WIB
Baca Juga :