Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Kalau melihat adanya situs Hindu di kompleks Sendang Senjoyo, sangat mungkin daerah ini sudah hidup semenjak masa kerajaan Hindu, atau sekitar abad ke 8. Seperti dituturkan oleh Prastowo (60), salah satu sesepuh Desa Tegalwaton, saat saya temui di Sendang Senjoyo."Kalau menurut tradisi lisan yang sudah dituturkan sejak nenek moyang sampai sekarang, nama Sendang Senjoyo itu berasal dari nama raja pada masa kerajaan Hindu dulu, yaitu Raja Sanjaya. Beliau waktu itu sampai di sini setelah melakukan perjalanan panjang untuk melepaskan diri dari hiruk pikuk dunia," kata Prastowo memulai ceritanya.
Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya adalah raja pertama Kerajaan Medang periode Jawa Tengah (atau lazim disebut Kerajaan Mataram Kuno). Raja Sanjaya ini memerintah dari tahun 717 - 746 M.
Namanya dikenal melalui prasasti Canggal dan prasasti Mantyasih, serta naskah Carita Parahyangan.
Dalam prasasti Mantyasih yang dikeluarkan Maharaja Dyah Balitung tahun 907, nama Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya tertulis pada urutan pertama para raja Kerajaan Medang.
Sanjaya mengeluarkan prasasti Canggal tanggal 6 Oktober 732 yang berisi tentang pendirian sebuah lingga serta bangunan candi untuk memuja Siwa di atas sebuah bukit di Gunung Wukir, dekat Kedu, Jawa Tengah. Setelah menemukan mata air yang jernih dan tenang, lanjut Prastowo, Raja Sanjaya memerintahkan pengikutnya membangun tempat ibadah berupa candi.[caption id="attachment_348532" align="alignnone" width="900"]