Romo Adi Prasojo Sekjen KAJ : Misa Minggu Bersama 12 Juli 2020

Gereja Katedral Jakarta (Foto : )

Sekjen KAJ, Romo Adi Prasojo menjelaskan dimulainya kembali Misa bersama umat gereja di Keuskupan Agung Jakarta. Namun pembukaan ini tidak serta-merta serentak di semua gereja. Sekjen Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Romo Adi Prasojo menjelaskan tentang dimulainya kembali Misa bersama umat gereja di Keuskupan Agung Jakarta dan sekitarnya, namun tidak semua gereja dibuka, hanya beberapa gereja tertentu saja. Pembukaan bertahap, diawal hanya 1 kali Misa pada 12 Juli pukul 09.00 WIB, dengan jumlah umat yang terbatas  dan teregistrasi. Khusus bagi umat Paroki Katedral yang terdaftar di KK Biduk. Keuskupan Agung Jakarta sudah mengeluarkan surat keputusan, ada tiga Gereja yang dibuka untuk Misa Minggu, yakni Paroki Katedral, Paroki Harapan Indah Bekasi dan Paroki Tanggerang. Untuk misa live streaming di KAJ, tetap di adakan pada hari Sabtu pukul 16.00 WIB dan hari Minggu pukul 11.00 WIB dan 17.00 WIB. Berikut petikan penjelasan Misa offline oleh Romo Adi Prasodjo Pr. Sekjen KAJ yang dilansir dari akun Instagram @katedraljakarta (10/7/2020). “Saudara saudari, gereja Katolik di keuskupan Agung Jakarta yang mencakup wilayah  Jakarta ,Tangerang dan Bekasi. Saat ini berada dalam tahap persiapan akhir untuk pembukaan ibadat offline pembukaan perayaan ekaristi yang dihadiri oleh umat di gereja gereja." "Dalam perencanaan kami kemungkinan pembukaan ibadah dan ekaristi secara offline akan dilaksanakan cara bertahap, dalam arti hanya kloter pertama itu beberapa gereja paroki yang diijinkan buka. kemudian kami evaluasi minggu depannya baru beberapa paroki yang lain." "Yang pasti Gereja Katedral Jakarta itu akan menjadi Gereja Katolik pertama yang akan dibuka peribadatan di wilayah Keuskupang Agung Jakarta kemungkinan besar akan dilaksanakan untuk Gereja Katedral Jakarta dan beberapa gereja paroki yang lain pada kloter pertama, dilaksanakan pada 12 Juli 2020." "Apabila tidak ada arah melintang dan juga tidak ada ketentuan yang akan kami lihat kemudian. Secara bertahap akan dibuka, yang kedua saat ini juga adalah persiapan akhir untuk tiga hal utama yang menjadi persyaratan, yang kami tegaskan bagi paroki-paroki:

  1. Kesiapan fasilitas sarana prasarana pembukaan ibadah dalam masa tatanan kehidupan baruang
  2. Kesiapan sumber daya para pelayan pastoral para pelayan liturgi, tim khusus dan tim gugus kendali setiap paroki yang akan melayani  umat yang hadir,
  3. Usaha terus-menerus untuk memitigasi risiko dan meminimalisir risiko.
"Bagi umat yang  hadir tentu saja kami syaratkan, semua ketentuan sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah, kami mohon umat yang hadir bisa melakukan self assessment diri sendiri,  memastikan bahwa dirinya sehat tidak dalam gejala  dan juga mendaftarkan diri." "Untuk tahap pertama pembukaan semua umat yang hadir adalah umat yang sudah mendaftarkan diri melalui aplikasi Belarasa yang sudah disiapkan bagi paroki  paroki." Terkait dengan tata cara peribadatan Liturgi apabila nanti sudah dibuka perayaan ekaristi secara  tatap muka offline tentu ada modifikasi modifikasi tertentu sesuai dengan tatanan kehidupan yang baru "Misalnya tetap kami mengajak umat untuk tidak melakukan kontak fisik selama dalam gereja, mengajak umatnya untuk selalu menggunakan masker,  melakukan self assessment dalam peribadatan." "Dipastikan bahwa adanya pengaturan jarak antara satu umat dengan  umat yang lain maka seperti misalnya salam damai itu dilakukan dengan namaste atau yang penting tidak ada kontak fisik." "Ketika pembagian komuni kudus sudah diatur sedemikian rupa sehingga antara  yang melayani dan yang menerima itu sungguh-sungguh aman, diatur alurnya alur penerimaan sehingga  setiap umatnya agar saat menyambut  tidak akan berpapasan dengan umat yang lain." "Kami sudah mengatur sedemikian rupa mulai dari akses masuk gereja di mana dia parkir dimana dia harus masuk  dan nanti ketika dia masuk  dalam gereja keluar dari gedung gereja dan juga sampai pulang. "Semoga persiapan-persiapan ini dapat membantu seluruh umat yang akan hadir dalam peribadatan bersama. kita sambut tatanan kehidupan baru dengan sebaik-baiknya. Kita bisa beribadat dengan aman dan nyaman dan semua tetap sehat. Terima kasih salam sehat, penuh berkat,” pungkasnya.