Misteri kematian gadis cantik bernama Vanny Yulia Nita, 18, yang tewas dengan mengenaskan di lantai dua kamar penginapan Macan Kumbang, Jl Macan Kumbang, RT 49/11, Kelurahan Demang Lebar Daun, Kecamatan IB I, Selasa (7/7/2020), masih belum terkuak.
Jasad wanita naas warga Jl Gotong Royong, RT 18/05, Kelurahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarami, pertama kali ditemukan petugas penginapan Dandi (20), dengan posisi terlentang di bawah ranjang.
Saat ditemukan, ada bekas jeratan tali melilit di leher dan luka lebam di bagian wajah.
“Check-in Minggu siang sekitar pukul 15.00 WIB. Kami ketuk pintu kamar nomor 204 tetapi tidak dibuka-buka dan tidak ada jawaban. Yang terdengar suara air mengalir, waktu kami lihat dari ventilasi ada sepatu perempuan dan powerbank, berarti ada orang,” terang Dandi.
Salah seorang saksi di lokasi kejadian sempat melihat seorang laki-laki berbadan gemuk dan berperawakan tinggi.
“Umur sekitar 40 tahun. Nah cewek yang meninggal itu kamarnya bersebelahan dengan kamar kami nomor 205, makanya kami cemas,” ungkap Rendi.
Petugas fungsi piket Polrestabes Palembang dan Polsekta IB I langsung mendatangi dan melakukan olah TKP.
“Ada jeratan tali di leher dan wajah, dugaan dibunuh. Kami sedang kumpulkan bukti dan keterangan saksi-saksi, termasuk bukti CCTV,” ujar salah satu anggota Pidum Polrestabes Palembang yang ditemui kamar jenazah RS Bhayangkara Polda Sumsel.
Vanny Yulia Nita, ternyata berulang tahun hari ini, Rabu (8/7/2020), Vanny berulang tahun yang ke 18 tahun.
Hal ini disampaikan salah seorang kerabat korban yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara.
"Hari ini ulang tahunnya (Vanny) yang ke 18 tahun. Tanggal yang di KTP dia salah, sebenarnya hari ini ulang tahunnya," ujar kerabat Vanny saat mengurus persiapan kepulangan jenazah, Rabu (8/7/2020).
[caption id="attachment_346712" align="aligncenter" width="900"] Sosok Korban[/caption]
Dalam kesehariannya, korban juga dikenal sebagai pribadi yang lugu dan baik. Diketahui Vanny bersama keluarganya juga tercatat sebagai anggota Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumsel.
Ayahnya juga menjadi salah satu pengurus aktif dari Masjid Ceng Ho Palembang.
"Ayahnya bernama Lukluk atau Muhammad Muhtadi bersama keluarganya sudah masuk Islam sekitar 5 tahun lalu. Mereka tergabung dalam PITI Sumsel dan juga aktif sebagai salah satu pengurus dari masjid Cheng Ho," ujar ketua PITI Sumsel, Ustadz Kokoh Dhiyauddin Tan saat ditemui di depan instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara.
Atas kejadian ini, Kokoh berharap agar pihak kepolisian dapat segera mengungkap dugaan pembunuhan yang dilakukan terhadap korban.
"Karena semuanya sudah jelas. Dari fisik juga terlihat telah terjadi penganiayaan terhadap korban," ujarnya.
"Kami juga berharap agar pihak keluarga mendapat ketabahan atas musibah yang terjadi saat ini. Dan kami dari PITI Sumsel sangat berbelasungkawa atas kejadian ini," Imbuhnya.
Indah, ibunda Vanny tak menyangka putrinya itu tewas setelah sehari sebelumnya meninggalkan rumah.
"Anakku besok (8/7/2020) ulang tahun. Kenapa dia kemarin dibiarkan pergi," ujar Indah sambil menangis histeris saat berada di RS Bhayangkara, Selasa (7/7/2020) malam.
Anggota keluarga maupun kerabat yang berada di RS Bhayangkara, berusaha menenangkan ibunda Vanny.
Menurut paman Vanny bernama Dian, keponakannya itu akan berulang tahun yang ke-18 pada 8 Juli mendatang.
"Besok ulang tahun ke-18. Keluarga sangat syok," ujar Dian.
Vanny merupakan putri sulung dari tiga bersaudara pasangan Luluk dan Indah. Ia ditemukan tak bernyawa di sebuah penginapan di Jalan Kumbang Raya, Ilir Barat (IB) I pada Selasa (7/7/2020) petang pukul 15.00.
Diketahui, Vanny terakhir kali meninggalkan rumah pada Senin (6/7/2020) siang pukul 12.00.
"Kemarin siang dia pamit ke orang tuanya maupun interview kerja di salah satu hotel di Sekip," kata Dian.
Vanny pergi seorang diri mengendarai sepeda motor. Keluarga merasa khawatir karena hingga malam, korban tak kunjung pulang.
"Pas hari ini dapat kabar keponakan kami meninggal dunia," ungkap Dian
Sementara sepeda motor korban ditemukan di Graha 66, Jalan Supersemar, Kemuning.
"Sepeda motor keponakan kami ditemukan di Graha 66. Ini masih diselidiki polisi," kata Dian.
[caption id="attachment_346713" align="aligncenter" width="900"] Korban Bersama teman-temannya[/caption]
Dian juga mengungkapkan, FN tahun ini baru lulus dari SMKN 5 Palembang. Setelah lulus, FN berinisiatif mencari kerja.
"Setelah lulus sekolah, dia cari kerja. Kami tidak menyangka dia jadi begini," pungkas Dian.