Pesugihan Dewi Lanjar sangat populer di Jawa Tengah bagian utara. Banyak yang percaya, pun banyak pula yang mencerca. Ini sejatinya soalan budaya bagaimana memerantasi soalan pencukupan kebutuhan. Soalan gaib hanyalah aroma pikir yang dipercaya Ada dan Mengadakan. Pahamkan!
Jika di wilayah Pantai Selatan ada Kanjeng Roro Kidul sebagai penguasa, maka di Pantai Utara ada Dewi Lanjar. Berstana di Pantai Slamaran, Pekalongan.
Dewi Lanjar dipercaya sebagai jalan Semesta mengguyur darasan rezeki bagi pemujanya. Orang yang tidak memahami menyebutnya Pesugihan.
Kisah Dewi Lanjar sangatlah miris. Begini, pada zaman dahulu di Pekalongan hiduplah seorang putri cantik bernama Dewi Rara Kuning. Itu adalah nama sebut, bukan nama asli. Disebut demikian karena parasnya nan ayu bak seorang Dewi dan kulitnya yang kuning langsat.
Berubah nama menjadi Dewi Lanjar karena menjadi janda di usia yang sangat muda. Suaminya meninggal beberapa waktu setelah pernikahan mereka. Lanjar adalah sebutan untuk perempuan yang menjanda dan belum dikaruniai anak.
Ada yang menyebutkan nama aslinya adalah Dewi Sekar Tunjung Sari. Ada pula yang menyebut Dewi Rantam Sari.
Ada pula yang berkisah, Dewi Lanjar dahulunya adalah perempuan jelita bernama Siti Khadijah. Setelah beberapa hari menikah Siti Khadijah ditinggal mati oleh suaminya (berprofesi sebagai nelayan) karena tenggelam saat melaut.
Baca juga: Ratu Gaib Penguasa Laut Utara: Dewi Lanjar Berstana di Pekalongan
Baiklah, kembali lagi ke Pesugihan Dewi Lanjar. Dewi Lanjar dipercaya berstana di Pantai Slamaran, kawasan pesisir Pekalongan, tepatnya di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan.
Pantai Slamaran tergolong pantai yang tidak terlalu luas, hanya sekitar 3,4 Ha. Saat akhir pekan dan hari libur nasional, Pantai Slamaran selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan. Dan di saat tetentu dikunjungi para pemburu kekayaan melalui ritual pesugihan.
[caption id="attachment_345471" align="alignnone" width="900"] Foto: Facebook / Pesugihan Dewi Lanjar[/caption]
Dibalik keindahan Pantai Slamaran, tersimpan kisah mistis dari seorang makhluk ghaib yang disebut-sebut sebagai sang penguasa pantai utara. Warga setempat menyebutnya sebagai Dewi Lanjar, sosok cantik jelita yang diangkat menjadi ratu di pantai utara oleh Gusti Kanjeng Ratu Kencana Sari atau lebih dikenal Gusti Kanjeng Ratu Kidul.
[caption id="attachment_344947" align="alignnone" width="900"] Foto: dewilanjar.com[/caption]
Dewi Lanjar merupakan satu dari 28 abdi kinasih Gusti Kanjeng Ratu Kidul yang berkuasa di Samudera Hindia, Pantai Selatan Jawa. Dewi Lanjar secara khusus diperintah oleh Gusti Kanjeng Ratu Kidul untuk menjaga ekosistem kawasan pantai utara Pulau Jawa dari berbagai kerusakan.
Pantai Slamaran merupakan lokasi dimana pintu masuk istana megah milik Dewi Lanjar. Bagi orang yang memiliki kemampuan indra keenam, akan dapat melihat adanya karpet merah ghaib yang menghubungkan langsung ke pintu sebuah istana megah bertaburkan emas, intan, dan permata yang berkelap-kelip.
Itulah yang membuat silap mata para pemburu kekayaan. Maka muncul kemudian istilah Pesugihan Dewi Lanjar.
Tak kurang dari sepuluh ribu prajurit gaib konon mengelilingi dan bersiaga di depan ruang utama. Prajurit tersebut juga dilengkapi dengan berbagai persenjataan mulai dari tombak serta tameng layaknya pasukan perang pada masa lalu.
Jika ada orang yang ingin meminta sesuatu kepada sang ratu (Dewi Lanjar) tentu tidaklah berkomunikasi langsung melainkan melalui perantara kuncen.
Nah, di sekitar Pantai Slamaran ada beberapa kuncen yang dipercaya mampu menghantarkan pemohon pesugihan kepada sang penguasa Laut Utara, namun tidak sedikit pula yang gagal. Untuk mengetahui kuncen ampuh dan asli tidaklah mudah. Buka mata, buka telinga, buka mulut, jika beruntung maka akan mendapatkan petunjuk.
Namun, konsekuensi pesugihan ini tidak main-main. Tumbal manusia sebagai korbannya. Konon ada sebuah jembatan penghubung antara balairung pengumpulan manusia pencari pesugihan dengan pusat kerajaan dibangun dari jiwa-jiwa manusia yang diikat selama setidaknya 250 tahun.
Manusia pengguna pesugihan Dewi Lanjar punya godaan berat di dunia ini yaitu takabur pada kenikmatan duniawi. Sedangkan di akherat, diikat jiwanya menjadi pengikut alam gaib.
Penasaran?
Masyarakat setempat mengubah bekas rumah Rara Kuning atau Dewi Lanjar yang berada di Desa Wonoyoso, Kecamatan Buaran, Pekalongan menjadi pemakaman umum Sri Kuning. (*)